KPCDI Banyumas Rangkul Pasien Cuci Darah

KPCDI Banyumas Rangkul Pasien Cuci Darah

Foto bersama Ketua Ketua KPCDI Cabang Banyumas, Tangkas Puji Windarso dengan peserta seminar dan pembicara dr.Aditiawarman, Sp-PD, K-GH serta Ketum KPCDI Tomy Samosir. PURWOKERTO-Ada banyak cara untuk berbagi, Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia ( KPCDI ) Cabang Banyumas mempunyai cara unik dalam berbagai. Melalui Seminar Awam Meningkatkan Kualitas Hidup Pada Pasien Ginjal Kronis di d'Garden Hall & Resto, Minggu (30/6). Dengan pembicara dr.Aditiawarman, Sp-PD, K-GH seminar tersebut menjadi ajang berbagi pengetahuan seputar HD sekaligus pengalaman antar pasien cuci darah. Dengan kemasan santai seminar berjalan interaktif. Selain itu selepas seminar juga dilakukan game interaktif yang berhadiah doorprise, itu menambah semarak dan rasa kekeluargaan antar peserta seminar. Ketua KPCDI Cabang Banyumas, Tangkas Puji Windarso mengatakan KPCDI merupakan wadah gerakan sosial bagi pasien cuci darah. Tujuan utamanya adalah untuk mengedukasi teman-teman pasien. "Seminar ini ditujukan yang pertama bagi pasien. Edukasi masih sangat sedikit karena keterbatasan tenaga medis," jelasnya, kepada Radarmas. Tangkas yang juga merupakan pasien cuci darah mangaku sempat mengalami krisis semangat diawal. Namun melalui KPCDI dia dan teman-teman pasien lainnya menemukan kembali semangat untuk berkarya dan berbuat lebih baik. "Kami berharap semua pasien cuci darah yang ada di Banyumas dapat bergabung dengan KPCDI. Hidup menjadi lebih berarti, karena pasien cuci darah ternyata masih dapat bekerja dan bermanfaat bagi orang lain," ucapnya. Selain gencar mengedukasi pasien gagal ginjal, pihaknya juga tengah memperjuangkan kebijakan terkait rujukan karena sangat tidak efektif. Hal ini karena tidak semua pasien gagal ginjal kondisinya prima, belum lagi mereka yang kondisinya sudah renta dan memerlukan pendampingan. "Mengurus rujukan tidak cukup satu hari. KPCDI pusat akan memperjuangkan hal itu, Kenapa harus dikembalikan ke faskes satu yang jelas sangat tidak efisien," tuturnya. Sementara itu dr.Aditiawarman, Sp-PD, K-GH menyebutkan, pasien penyakit ginjal kronis dapat beraktivitas layaknya orang-orang sehat. Namun dengan syarat adekuasi HD kuat tercapai dan disokong dengan obat yang terpenuhi maka dapat beraktivitas seperti biasa. "Pasien penyakit ginjal kronis itu perlu lebih aktif lagi. Disamping itu pasien juga harus mendapat motivasi dan edukasi untuk pengobatan. Saat ini tengah dikembangkan cangkok ginjal, yang dapat menjadi alternatif pengobatan baru," jelasnya. Terkait peningkatan kualitas hidup dia menjelaskan banyak komponennya. Salah satu komponennya adalah kesehatan fisik. "Tadi saya jelaskan mengenai adekuasi HD, efektifitas untuk pelaksanaan HD agar tercapai, disamping itu juga permasalahan anemia sudah dipaparkan beserta penanganannya," ungkapnya. (aam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: