Rusak, Petani Gunakan Jembatan Darurat

Rusak, Petani Gunakan Jembatan Darurat

MENYEBRANG: Seorang warga saat menyebrangi jembatan usaha tani darurat di Kelurahan Kradenan. FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS SUMPIUH - Jembatan usaha tani di Kelurahan Kradenan Kecamatan Sumpiuh rusak. Akibatnya akses petani terpaksa menggunakan jembatan darurat. Kerusakan jembatan yang terletak di RT 6 RW 2 itu sejak empat tahun lalu atau 2015. "Jembatan itu akses utama petani. Sangat penting terutama saat musim panen seperti sekarang. Selain itu, jalan sawah juga membutuhkan pembangunan supaya memudahkan petani," tukas Midin, pemilik sawah yang tengah memanen padi, Jumat (22/3). Jembatan darurat terbuat dari potongan batang pohon kelapa. Lantaran tidak dapat bertahan lama, jembatan sudah berkali-kali diganti, supaya petani tetap aman ketika melintas. Terpisah Plt Lurah Kradenan Heri Sukmadi menjelaskan, Kelurahan Kradenan sudah berkali-kali mengusulkan ke kabupaten, untuk perbaikan jembatan usaha tani. Namun usulan tersebut belum terealisasi. "Padahal dari dinas sudah pernah datang ke lokasi," terang Heri di Ruang Pelayanan Kelurahan Kradenan. Dikatakan Heri, usulan pembangunan jembatan usaha tani merupakan skala prioritas kelurahan. Sebab, jembatan sebagai jalur perekonomian warga. Dalam usulan terbaru, kata dia pembangunan jembatan disertai pengerasan jalan usaha tani. Terdapat sekitar delapan hektare sawah di Kelurahan Kradenan yang melalui jembatan usaha tani. Dan lebih dari 500 meter jalan usaha tani yang membutuhkan pengerasan. Jembatan usaha tani mulanya berupa beton. Lantaran longsor, jembatan ambrol dan akses terputus total. Kelurahan Kradenan hanya dapat menunggu realisasi pembangunan jembatan. Sebab, kelurahan tidak memegang anggaran seperti desa. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: