Akses ke Pasar Tergenang Air, Warga Mencari Ikan

NEKAT: Pengendara sepeda motor nekat melintasi jalan yang tergenang air di komplek Pasar Sumpiuh, Rabu (5/12). FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS BANYUMAS - Banjir yang selalu terjadi saat hujan turun di komplek Pasar Sumpiuh, ditengarai karena buruknya saluran pembuangan air atau drainase yang ada. Bahkan, hujan yang mengguyur pada Rabu (5/12) kemarin, membuat ketinggian air di jalan sisi utara pasar hingga setengah roda sepeda motor. Hal tersebut dikeluhkan oleh sejumlah orang yang beraktivitas di Pasar Sumpiuh. Salah satunya Teguh, seorang tukang becak di pasar itu mengatakan, selain menimbulkan genangan, jalan juga sudah rusak parah. "Banjir terus kalau hujan. Tidak ada saluran pembuangannya. Kapan drainase diperbaiki?" ujar dia, kemarin. Teguh juga mengkritik lambannya penanganan kerusakan aspal. Tidak hanya saat penghujan, ketika jalan dalam keadaan kering juga sulit dilalui. Di jalan tersebut, kata dia, merupakan area relokasi puluhan pedagang. Mulai dari pedagang non pangan seperti baju, sepatu, buah hingga sayuran. Selain itu, terdapat kawasan ruko, sehingga selalu ramai pengguna jalan. "Sudah perlu pengaspalan jalan. Sudah lama jalannya rusak, belum juga diperbaiki," kata Teguh yang tengah menunggu penumpang. Terpisah, Kepala Pasar Sumpiuh Yudiono menjelaskan, banjir disebabkan oleh drainase yang belum optimal. "Biasa, setelah hujan banjir. Tapi tidak lama surut," timpal Yudiono. Di tempat lain, banjir juga merendam areal persawahan di jalur lingkar selatan ruas Desa Karangpetir Kecamatan Tambak. Hal tersebut dimanfaatkan sejumlah warga untuk mencari ikan. "Musim banjir di sawah untuk mencari ikan. Dapat ikan bisa lebih dari satu kilogram," kata salah satu pencari ikan, Hadi Saputra. Ramainya pencari ikan tersebut menjadi pemandangan menarik bagi pengguna jalan. Tidak sedikit pengguna jalan yang turun dari kendaraannya untuk melihat hasil ikan yang didapat. "Rata-rata mencari ikan dua jam. Karena sedang banyak ikan. Waktu mencari ikan tergantung cuaca," tandas Putra. (fij)

Sumber: