Waspada! Penipuan BRImo Kian Canggih, Kenali Modus dan Cara Menghindarinya

RADARBANYUMAS.CO.ID - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) kembali mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap berbagai modus kejahatan perbankan yang kian berkembang. Salah satu modus terbaru yang digunakan oleh pelaku penipuan adalah mengubah nomor telepon yang tertera di kolom alamat mesin pencari Google.

Dengan cara ini, pelaku berusaha menipu masyarakat yang membutuhkan layanan resmi BRI agar menghubungi nomor palsu dan terjebak dalam skema penipuan mereka.

Sebelumnya, berbagai upaya penipuan yang mengatasnamakan BRI sering ditemukan di akun media sosial palsu serta situs web yang dibuat menyerupai halaman resmi bank. Melihat ancaman ini, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menegaskan bahwa perusahaan telah bekerja sama dengan berbagai pihak terkait guna menghapus informasi palsu dan menindak para pelaku kejahatan yang mencoba merugikan nasabah.

Hendy juga menyampaikan bahwa BRI secara aktif melakukan pemantauan dan tindakan pencegahan terhadap berbagai modus penipuan yang mengancam keamanan perbankan. Oleh karena itu, ia mengimbau seluruh nasabah untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya terhadap informasi yang beredar di luar saluran resmi BRI. Masyarakat diminta untuk selalu melakukan verifikasi melalui kanal komunikasi resmi sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.

Sebagai langkah antisipasi, Hendy mengingatkan bahwa BRI hanya menggunakan saluran komunikasi resmi yang telah diverifikasi. Beberapa kanal resmi yang dapat diakses oleh masyarakat antara lain website www.bri.co.id, akun Instagram @bankbri_id, akun X (Twitter) @bankbri_id, serta akun resmi di Facebook dan YouTube dengan nama "Bank BRI".

Selain itu, BRI juga menyediakan layanan Contact BRI di nomor 1500017 serta layanan WhatsApp Sabrina di 0812 1214 017 untuk memastikan nasabah mendapatkan informasi yang valid dan terpercaya.

Modus Penipuan BRI yang Perlu Diwaspadai

Dalam beberapa tahun terakhir, kejahatan perbankan semakin canggih dengan berbagai modus yang digunakan oleh pelaku penipuan. Salah satu modus yang marak terjadi adalah smishing, yakni upaya mencuri data perbankan melalui pesan singkat atau SMS yang terlihat seolah-olah berasal dari pihak bank. 

Smishing sering kali digunakan oleh pelaku untuk mengirimkan pesan palsu yang berisi informasi transaksi mencurigakan, permintaan verifikasi akun, atau bahkan iming-iming hadiah menarik. Biasanya, pesan ini akan menyertakan tautan yang jika diklik akan mengarahkan korban ke situs web palsu yang dirancang menyerupai halaman resmi BRI.

BACA JUGA:Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Optimalisasi Kawasan Industri, BRI Jalin Kerja Sama dengan HKI

BACA JUGA:Komitmen BRI Terapkan Budaya Kerja Inklusif, Bawa BRI Raih Penghargaan Anugerah Avirama Nawasena dari SBM ITB

Ketika korban memasukkan data pribadinya seperti nomor rekening, PIN, OTP, atau informasi perbankan lainnya, data tersebut akan langsung disalahgunakan oleh pelaku untuk mengakses rekening korban.

Selain smishing, modus lain yang juga sering digunakan adalah phishing, yaitu metode di mana pelaku mengirim email palsu yang terlihat seperti berasal dari bank. Email ini sering kali berisi tautan ke situs web palsu yang meminta korban untuk memasukkan informasi login mereka.

Jika korban lengah dan memasukkan datanya, pelaku dapat dengan mudah mengambil alih akun perbankan dan melakukan transaksi tanpa sepengetahuan pemilik rekening

Sumber: