Sekda Banjarnegara Tinjau Lokasi Longsor Desa Ratamba

Sekda Banjarnegara Tinjau Lokasi Longsor Desa Ratamba

Sekda Banjarnegara, Indarto saat mengunjungi lokasi tanah gerak di Kecamatan Pejawaran.-PUJUD/RADARMAS-

BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Sekretaris Daerah (Sekda) BANJARNEGARA, Indarto, meninjau lokasi bencana tanah longsor dan tanah bergerak di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten BANJARNEGARA.

Peninjauan dilakukan untuk memastikan kondisi di lapangan sekaligus mengoordinasikan langkah penanganan bagi para pengungsi yang terdampak bencana.

Saat berada di lokasi, Indarto melihat langsung kerusakan jalan dan rumah akibat pergerakan tanah. Ia menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan yang mungkin terjadi karena curah hujan yang masih tinggi.

“Kami minta masyarakat waspada menyusul masih tingginya curah hujan akhir-akhir ini. Masyarakat perlu siap menghadapi ancaman bencana alam yang masih berpotensi terjadi sewaktu-waktu,” ujar Indarto, Jumat (24/1/2024).

BACA JUGA:Jalur Utama ke Dieng Amblas, Wisatawan Diimbau Gunakan Jalur Alternatif

BACA JUGA:Pergerakan Tanah di Banjarnegara, Puluhan Rumah dan Infrastruktur Terdampak

Selain itu, Indarto menegaskan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan instansi vertikal dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mempercepat penanganan dampak bencana. Salah satu langkah yang diprioritaskan adalah pembangunan hunian sementara (huntara) bagi para pengungsi.

“Penanganan percepatan, termasuk pembangunan huntara bagi para pengungsi, menjadi fokus kami saat ini. Kami juga terus memantau kondisi di wilayah lain yang terdampak tanah longsor dan tanah bergerak,” tambahnya.

Di lokasi bencana, terlihat beberapa rumah dalam kondisi miring parah. Sesekali terdengar suara benda jatuh akibat pergerakan tanah yang terus berlangsung, sehingga menambah tingkat kerusakan.

Plt Kepala BPBD Banjarnegara, Tursiman, memaparkan data terbaru dampak bencana di Desa Ratamba. Tanah longsor telah menyebabkan ruas jalan Pejawaran menuju Batur amblas sepanjang 100 meter. Selain itu, 13 rumah mengalami kerusakan berat, 2 rumah rusak ringan, serta 1 mushola dan 1 pondok pesantren rusak berat.

“Akibat tanah bergerak dan longsor, sebanyak 12 KK atau 35 jiwa harus mengungsi di rumah warga sekitar. Sementara itu, 9 KK atau 26 jiwa tercatat sebagai pengungsi tentatif. Ada juga 8 rumah yang berada di luar patahan yang masih terancam,” jelas Tursiman.

Kepala Desa Ratamba, Juniawan mengungkapkan, pergerakan tanah di wilayah tersebut masih terus terjadi. Ia menjelaskan bahwa retakan awal muncul pada Senin (20/1/2025), yang diawali dengan suara ledakan dari tanah.

“Setelah retakan bertambah parah, terdengar lagi suara ledakan dari rekahan tanah pada hari Senin. Warga pun langsung keluar dari rumah mereka karena khawatir akan keselamatan. Saat ini, para warga mengungsi di rumah-rumah penduduk di sekitar lokasi,” ujar Juniawan.

Bencana tanah longsor ini merupakan dampak dari hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Banjarnegara beberapa hari terakhir. (jud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: