Jalur Utama ke Dieng Amblas, Wisatawan Diimbau Gunakan Jalur Alternatif

Jalur Utama ke Dieng Amblas, Wisatawan Diimbau Gunakan Jalur Alternatif

Suasana proses penutupan jalan menuju Dieng di Jembatan Panaraban Pejawaran.-WARGA PEJAWARAN-

BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID – Pergerakan tanah di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten BANJARNEGARA, telah menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur setempat. Jalur utama menuju kawasan wisata Dieng melalui Pejawaran amblas hingga kedalaman dua meter, memaksa penutupan total akses jalan tersebut demi keamanan.

Kerusakan mulai terjadi sejak Senin (20/1/2025), dengan retakan dan pengelupasan aspal yang terus meluas. Salah satu titik mengalami kerusakan paling parah dengan rekahan besar yang membuat jalan tidak aman dilalui.

“Melihat kondisi jalan, tidak memungkinkan untuk kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Kami bersama warga menutup akses jalan tersebut demi keamanan pengguna,” ujar Kapolsek Pejawaran, AKP Faozi, Jumat (24/1/2025).

Jalur terdampak ini merupakan rute terdekat menuju Dieng yang sering digunakan wisatawan dan warga setempat. Namun, dengan kondisi terkini, pengguna jalan disarankan menggunakan jalur alternatif melalui Karangkobar, Wanayasa, dan Batur untuk mencapai Dieng.

BACA JUGA:Banjir dan Longsor Landa Banjarnegara, Puluhan Rumah Terdampak

BACA JUGA:Pergerakan Tanah di Banjarnegara, Puluhan Rumah dan Infrastruktur Terdampak

“Untuk sementara, masyarakat diimbau memutar melalui jalur alternatif yang lebih aman hingga kondisi jalan ini memungkinkan untuk diperbaiki,” tambah AKP Faozi.

Pergerakan tanah yang terjadi di Dusun Kaliireng, Desa Ratamba, tidak hanya merusak jalan tetapi juga berdampak signifikan pada pemukiman. Hingga saat ini, sebanyak 15 rumah mengalami kerusakan berat, termasuk satu pondok pesantren yang terancam.

Warga melaporkan bahwa pergerakan tanah pertama kali terasa pada Senin dini hari sekitar pukul 02.00 WIB dan terus berlanjut hingga Selasa (21/1/2025). Banyak warga yang telah mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari risiko lebih lanjut.

Pemerintah desa bersama pihak kepolisian terus memantau perkembangan pergerakan tanah untuk mencegah dampak lebih besar. Penutupan jalan menjadi salah satu langkah prioritas demi keselamatan masyarakat dan wisatawan.

“Kami akan terus memantau situasi di lapangan dan memastikan tidak ada korban. Keputusan ini adalah langkah pencegahan untuk menghindari risiko kecelakaan,” tegas AKP Faozi.

Dengan penutupan jalur utama ini, wisatawan yang hendak menuju Dieng diharapkan memahami situasi dan mematuhi arahan untuk menggunakan jalur alternatif.

Keamanan masyarakat dan wisatawan menjadi prioritas utama di tengah bencana pergerakan tanah yang meluas ini. (jud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: