Mengenal 5 Dampak Pergeseran Mobil Konvensional ke Mobil Listrik

Mengenal 5 Dampak Pergeseran Mobil Konvensional ke Mobil Listrik

Dampak Pergeseran Mobil Konvensional ke Mobil Listrik -Pinterest -

Di negara-negara yang masih bergantung pada pembangkit listrik berbahan bakar fosil, seperti batubara, mobil listrik tetap memiliki jejak karbon, meskipun lebih kecil dibandingkan kendaraan konvensional. 

BACA JUGA:Spesifikasi Mobil Listrik Renault Twizy Milik Azka Corbuzier, Hadiah dari Sang Ayah, Deddy Corbuzier

BACA JUGA:Bocoran Tang L & Han L: Dua Mobil Listrik Premium Terbaru dari BYD yang Menggunakan Teknologi LIDAR

2. Dampak Ekonomi: Perubahan dalam Industri Otomotif

Pergeseran ke mobil listrik memicu perubahan besar dalam industri otomotif global.

Produsen mobil konvensional kini berlomba-lomba mengembangkan kendaraan listrik, yang memerlukan investasi besar dalam penelitian dan pengembangan teknologi baru. 

Hal ini juga menciptakan peluang bagi produsen baterai dan komponen listrik lainnya untuk tumbuh pesat. Namun, peralihan ini membawa tantangan ekonomi, terutama bagi sektor yang bergantung pada kendaraan konvensional.

BACA JUGA:7 Keunggulan Mobil Listrik BYD yang Kalahkan Dominasi Tesla

BACA JUGA:5 Brand Mobil Listrik yang Mendominasi Pasar Otomotif Indonesia

Misalnya, industri minyak dan gas, yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi banyak negara, menghadapi risiko penurunan permintaan bahan bakar fosil. 

Demikian pula, bengkel tradisional mungkin kehilangan pendapatan karena mobil listrik memiliki lebih sedikit komponen bergerak, sehingga membutuhkan perawatan yang lebih sederhana dibandingkan mobil konvensional.

3. Dampak pada Infrastruktur: Peningkatan Kebutuhan Stasiun Pengisian Daya

Transisi ke mobil listrik membutuhkan perubahan besar dalam infrastruktur transportasi.

BACA JUGA:Yuk Simak! 6 Tips Mengendarai Mobil Listrik Agar Baterai Tetap Awet

BACA JUGA:Cocok untuk Mudik! Inilah 6 Mobil Listrik dengan Jarak Tempuh Jauh dan Irit Daya

Salah satu kebutuhan utama adalah pembangunan jaringan stasiun pengisian daya yang memadai. 

Di Indonesia, meskipun jumlah stasiun pengisian daya terus meningkat, penyebarannya masih terpusat di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: