Buku Fiksi dan Sastra Dominasi Koleksi Buku di Perpusda Purbalingga

Buku Fiksi dan Sastra Dominasi Koleksi Buku di Perpusda Purbalingga

Koleksi Buku di Perpusda Purbalingga sampai Desember ini saat tahapan penataan di rak pajang.-Dinarpus Purbalingga untuk Radarmas-

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID Buku fiksi dan sastra paling banyak mendominasi jumlah koleksi di Perpustakaan daerah Kabupaten Purbalingga. Hingga tahun ini ada 15.396 eksemplar buku. 

"Total ada koleksi di Perpustakaan Umum sebanyak 72.853 eksemplar buku, namun paling banyak tetap buku fiksi dan sastra," kata Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Purbalingga, Sadono, Minggu 29 Desember 2024.

Sedangkan koleksi lainnya yang mendominasi di urut kedua di perpustakaan umum yaitu buku teknologi dan ilmu-ilmu terapan sebanyak 14.676 eksemplar. Dua jenis buku itu menjadi pilihan pembaca dan anggota perpustakaan sampai akhir tahun ini.

"Kami terus fasilitasi pembaca dan pengunjung perpustakaan daerah dengan literatur yang menarik dan tidak usang. Itu semua untuk mendukung tingkat literasi masyarakat," tambahnya.

BACA JUGA:Minat Baca Anak Beralih ke Gawai, Dindikbud: E-Perpus Harus Dioptimalkan

BACA JUGA:Perpusda Purbalingga Gencar Bedah Buku Naskah Kuno untuk Melestarikan Sejarah

Lebih lanjut dikatakan, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) di Kabupaten Purbalingga saat ini mencapai 12,02 atau 57 persen dari jumlah penduduk. Untuk tingkat minat baca masih dalam kondisi baik. Terlebih bagi siswa dan komunitas yang ada di Kabupaten Purbalingga.

"Tingkat paling maksimal IPLM yaitu 21. Kami akan terus mendukung melalui perpustakaan daerah, taman bacaan masyarakat dan forum literasi yang ada," katanya.

Ada 7 indikator IPLM, yaitu jumlah perpustakaan se Kabupaten Purbalingga, jumlah tenaga perpustakaan, koleksi buku, jumlah perpustakaan berstandar nasional perpus. Kemudian jumlah kunjungan, anggota perpustakaan dan keterlibatan masyarakat dan kegiatan perpustakaan.

Ia juga mengingatkan, IPLM adalah pengukuran terhadap usaha yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah (tingkat provinsi dan kabupaten/kota) dalam membina dan mengembangkan perpustakaan. Terutama sebagai wahana belajar sepanjang hayat untuk mencapai budaya literasi masyarakat.

Ia juga semakin meyakinkan jika pelayanan di perpustakaan daerah, dan di sekolah- sekolah sudah bisa melayani berbagai literatur. Bahkan di Perpusda, literatur cukup representatif dan ruang baca nyaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: