Warga Jatilawang Desak Pemerintah Atasi Perambahan Hutan yang Mengancam Lingkungan
Warga Jati Lawang saat menggelar aksi protes di kawasan hutan Perhutani. -WARGA JATILAWANG UNTUK RADARMAS-
BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Puluhan warga Dusun Kalideres, Desa Jatilawang, Kecamatan Wanayasa, menggelar aksi di kawasan hutan Perhutani yang berada di atas pemukiman mereka. Langkah ini diambil sebagai bentuk protes terhadap aktivitas perambahan hutan oleh sejumlah warga yang mengubah kawasan tersebut menjadi lahan sayuran.
Ena Lusiawan, salah satu warga Dusun Kalideres mengungkapkan, kerusakan hutan telah memicu kekhawatiran besar di kalangan masyarakat.
"Hutan di atas dusun kami sudah rusak karena dijadikan lahan sayur. Jika ini terus dibiarkan, kami takut akan terjadi bencana seperti banjir atau longsor yang mengancam keselamatan kami," ujarnya, Sabtu (28/12/2024).
Menurut Ena, perambahan hutan tidak hanya mengancam keselamatan warga, tetapi juga telah memengaruhi ketersediaan sumber daya air. Debit mata air yang selama ini menjadi andalan warga untuk kebutuhan sehari-hari terus berkurang, terutama saat musim kemarau.
BACA JUGA:Ketersediaan Pangan di Kabupaten Banjarnegara Dijamin Aman Selama Nataru
BACA JUGA:KONI Banjarnegara Mantapkan Langkah Menuju Target 7 Besar Porprov XVII Jateng 2026
"Kami berharap pemerintah segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini. Perhutani sebagai pemilik hutan juga harus bertanggung jawab," tambahnya.
Kepala Dusun Kalideres, Bayu, menjelaskan bahwa aktivitas perambahan hutan telah berlangsung hampir lima tahun. Namun, intensitasnya semakin parah dalam dua tahun terakhir.
"Kami sudah berulang kali melaporkan kondisi ini kepada pihak berwenang, tetapi belum ada langkah nyata untuk menghentikan aktivitas tersebut," katanya.
Bayu menegaskan, warga memahami hutan tersebut milik Perhutani, tetapi aktivitas perambahan telah merugikan masyarakat luas.
BACA JUGA:Aktivitas Kawah Sileri Meningkat, Masyarakat Dieng Diimbau Jaga Jarak Aman
BACA JUGA:Hiswana Migas Pastikan Stok LPG 3 Kg di Banjarnegara Aman Jelang Nataru
"Selain debit mata air yang terus menurun, warga juga kehilangan pakan ternak karena lahan hutan dibabat habis untuk ditanami sayuran. Pelaku perambahan ini adalah warga setempat, dan ini sangat disayangkan," ujarnya.
Warga meminta pemerintah desa, kecamatan, hingga aparat penegak hukum untuk segera bertindak tegas. Mereka ingin fungsi hutan sebagai hutan lindung dikembalikan, sehingga dapat melindungi ekosistem dan mencegah bencana lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: