Dita Diam Usai Pemeriksaan

Dita Diam Usai Pemeriksaan

[caption id="attachment_97889" align="aligncenter" width="100%"]Asisten pribadi Masinton Pasaribu, Dita Aditia didampingi pengacaranya mendatanagi Baresrkrim Polri, Kamis (04/02/2016). Kedatangannya untuk memenuhi panggilan sebagai pelopor atas aksi pemukulan oleh politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu.--Foto: Imam Husein/Jawa Pos Asisten pribadi Masinton Pasaribu, Dita Aditia didampingi pengacaranya mendatanagi Baresrkrim Polri, Kamis (04/02/2016). Kedatangannya untuk memenuhi panggilan sebagai pelopor atas aksi pemukulan oleh politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu.--Foto: Imam Husein/Jawa Pos[/caption] Kasus Pemukulan oleh Politikus PDIP JAKARTA- Proses penyidikan kasus penganiayaan yang dilakukan anggota DPR Fraksi PDIP Masinton Pasaribu terus berlanjut. Kemarin (4/1), Dita Aditia Ismawati diperiksa kali pertama terkait kasus tersebut. Sayang, Dita tidak seterbuka sebelumnya, dia menutup informasi soal pemeriksaan tersebut. Dita datang bersama kuasa hukumnya, Uli Pangaribuan, sekitar pukul 10.00. Tanpa bicara sepatah pun, dia langsung masuk ke Gedung Bareskrim. Uli mengatakan, kliennya sedang terburu-buru. "Kami masuk dulu ya," ujarnya. Pemeriksaan itu dilakukan hampir empat jam, setelahnya ternyata Dita keluar dari ruang pemeriksaan. Dita tampak lebih diam. Tampak dari wajahnya, dia seperti habis menangis. "Maaf ya, maaf permisi," tuturnya terburu-buru menghindari wartawan. Kuasa hukumnya juga irit bicara. Uli mengatakan bahwa semua keterangan Dita telah dijadikan berita acara pemeriksaan (BAP). "Mohon maaf tidak bisa berikan komentar apapun. Mungkin nanti diperiksa lagi " paparnya sembari menemani Dita. Sementara Kabag Analisa dan Evaluasi (Anev) Bareskrim Kombespol Hadi Ramdani menjelaskan, pemeriksaan Dita untuk mengetahui kronologis sebenarnya versi asisten pribadi Masinton tersebut. Tentunya, penyebab pertengkaran yang berujung pada pemukulan itu akan diketahui. "Ya, kami masih dalami," jelas dia. Nantinya, semua saksi yang melihat kejadian tersebut akan diperiksa. "Nanti ada staf ahli lainnya yang melihat peristiwa pemukulan itu. Semua akan dicocokkan," jelas Hadi. Sementara Karopenmas Divhumas Polri Irjen Agus Rianto menuturkan bahwa perbedaan-perbedaan kronologis antara Dita dan pihak lainnya tentu perlu untuk diklarifikasi. Yang pasti, siapa yang salah dan siapa yang benar tentunya akan terungkap. "Semua pihak dimohon sabar," jelasnya. Sebelumnya, Dita yang melaporkan Masinton ke Bareskrim karena dianiaya. Namun, Masinton justru mengungkapkan hal yang berbeda. (idr/agm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: