Tim Dosen PNC Olah Limbah Kerajinan Bambu Menjadi Biobriket Sebagai Bahan Bakar Alternatif di Desa Banjarwaru
Dari Kiri ke Kanan bagian depan (Aziz (Sekretaris Desa Banjarwaru), Mugi Prihantono (Kepala Desa Banjarwaru), Nurlinda Ayu Triwuri, S.T., M.Eng, Rosita Dwityaningsih, S.Si.,M.Eng).-Politeknik Negeri Cilacap (PNC)-
RADARBANYUMAS.CO.ID - Tim Dosen dari Politeknik Negeri Cilacap (PNC) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat pada Selasa tanggal 5 November 2024 di Desa Banjarwaru, Kabupaten Cilacap melalui pengolahan limbah kerajinan bambu menjadi biobriket.
Briket merupakan arang yang berbentuk tertentu dengan proses pembuatannya terdapat teknik pengepresan dan menggunakan bahan perekat agar dapat mengeras. Biobriket merupakan bahan bakar briket yang terbuat dari arang biomassa hasil pertanian (bagian dari tumbuhan).
Kegiatan yang dilakukan bertujuan agar membentuk ekonomi sirkular bagi masyarakat Banjarwaru sekaligus memanfaatkan limbah kerajinan bambu.
Kepala Desa Banjarwaru Bapak Mugi Prihantono, mengatakan banyak perajin bambu yang membuang sisa potongan dan serutan bambu karena tidak mengetahui cara pemanfaatannya. Sebagaimana diketahui, masih ada nilai ekonomis dari sisa potongan dan serutan bambu tersebut untuk bisa dijadikan biobriket.
Tim pengabdi PNC yang diketuai oleh Nurlinda Ayu Triwuri, S.T.,M.Eng., beserta Anggota yaitu Oto Prasadi,S.Pi.,M.Si, Rosita Dwityaningsih,S.Si.,M.Eng, Theresia Evila Purwanti Sri Rahayu, S.T.,M.Eng, Mardiyana,S.Pi.,M.Si, Murni Handayani, S.P.,M.Sc dan Lutfi Syafirullah,S.T.,M.Kom melakukan survey masalah dan potensi yang ada di Desa Banjarwaru, melalui wawancara dengan perangkat desa.
Hasilnya, dilakukan penerapan teknologi dengan metode pirolisis pada pengolahan limbah kerajinan bambu dengan kegiatan Pembuatan Biobriket dari Limbah Kerajinan Bambu sebagai Bahan Bakar Alternatif di Desa Banjarwaru.
Tim berharap dengan kegiatan yang dilakukan dapat memberikan manfaat untuk mengurangi limbah kerajinan bambu dan sekaligus dapat membentuk ekonomi sirkular untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Banjarwaru.
Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Cilacap melalui tim pengabdi menghibahkan satu unit Alat Cetak Briket dan satu unit Alat Tungku Pembakaran dengan Metode pitrolisis. Namun, jika masyarakat Desa Banjarwaru ada yang tidak punya alat cetak briket, dapat menggunakan alat cetak lainnya seperti cetakan dari paralon bekas atau cetakan lainnya. Alat tungku pembakaran selain dapat digunakan untuk menghasilkan arang, juga dapat menghasilkan asap cair.
“Alat tungku pembakaran ini dibuat dengan menggunakan metode pirolisis, dimana asap pembakaran dapat tertangkap dan menjadi asap cair. Namun, dalam proses pengarangan tim kami masih menggunakan gas elpiji”, ujar Nurlinda, M.Eng.
Agar warga dapat memiliki pengetahuan tentang proses pengarangan dan proses cetak briket maka, tim pengabdi perlu ada pemaparan mengenai perbandingan 1:1 untuk komposisi serbuk arang dan perekat. Sedangkan, untuk proses pengarangan bambu tidak dilakukan praktik karena membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar 5 sd 7 jam. Namun, untuk uji coba dan cara mengoperasionalkan alat tungku pembakaran tetap dilakukan.
Potensi nilai kalor biobriket limbah kerajinan bambu yang dihasilkan menurut Maharrani RH, dkk yaitu berkisar antara 4336,28 – 4833,24 Cal/g. Berikut gambar biobriket dibakar untuk mendidihkan air 1 liter selama kurang lebih 1-2 jam, dan memerlukan sebanyak 5 biobriket.
Terlihat antusias dari masyarakat saat kegiatan berlangsung. Hal ini, terlihat dari kehadiran Kepala Desa, Perangkat Desa, Kelompok Tani, Perajin bambu dll. Dalam sambutannya, Kepala Desa Banjarwaru Bapak Mugi Prihantono, sangat berterima kasih dan berharap dengan pendampingan dari Politeknik Negeri Cilacap, agar Desa Banjarwaru dapat cepat berkembang dan maju sehingga akan memproduksi biobriket dari limbah kerajinan bambu sehingga dapat meningkatkan pola pemikiran secara perekonomian yang bisa sirkular bagi masyarakat perajin bambu di Desa Banjarwaru.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

