Hujan, Produktivitas Getah Pinus Berpotensi Turun
Salah satu batok tampungan getah pinus di kawasan Perhutani di Desa Watuagung dipenuhi air hujan, Senin (11/11/2024). -FIJRI/RADARMAS-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Musim penghujan berpotensi mengurangi produktivitas panen getah pinus. Sebab, getah hasil sadapan di pohon terbawa oleh air hujan.
Di Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, tampak belum semua penyadap menutup tampungan getah pinus. Guna meminimalisasi getah terbawa air hujan.
"Seharusnya, atasnya batok dikasih tutup supaya getah pinus tidak terbawa hujan," kata Pembantu Mandor Sadap, Suwaryo, Senin (11/11/2024).
Penyadap getah pinus padahal telah diberi sejumlah fasilitas untuk tetap produktif di musim penghujan. Antara lain batok yang dilengkapi dengan penutup. Juga, mantel dan sepatu.
BACA JUGA:Warga Desa Watuagung Pegang Teguh Tradisi Nyewu
BACA JUGA:Kantor Desa Watuagung Tambak Sementara Gunakan PAUD, Lalu Bagaimana Anak-anak ketika Pemekaran?
Namun demikian, faktor cuaca tidak dipungkiri tetap menjadi kendala bagi penyadap dalam beraktivitas. Ketika sedang hujan terus, penyadap pun cenderung mengurangi bobok pohon. Sebab, khawatir terdapat pohon tumbang.
"Pada musim penghujan, potensi berkurangnya hasil panenan getah pinus bisa mencapai sekira 15 persen," imbuh Suwaryo.
Sehubungan dengan hal tersebut, Suwaryo mengajak para penyadap di desanya untuk lebih memperhatikan lagi penggunaan tutup batok. Supaya meningkatkan hasil getah.
Penampungan getah pinus yang atasnya tidak diberi tutup. Setelah wilayah timur Banyumas diguyur hujan, batok dipenuhi air.
Di Desa Watuagung terdapat kawasan hutan pinus Perhutani. Sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai penyadap. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: