Mino Martani YSBS Gelar Workshop Untuk Membangun Softskill Siswa SMK

Mino Martani YSBS Gelar Workshop Untuk Membangun Softskill Siswa SMK

Mino Martani YSBS membangun softskill siswa SMK se-Banyumas di Aula SMKN 3 Banyumas, Rabu (30/10/2024).-ALWI SAFRUDIN/RADARMAS -

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID – Lembaga Non-profit Mino Martani Yayasan Sosial Bina Sejahtera (YSBS) menggelar Workshop Membangun Softskill siswa SMK se-Banyumas.

Workshop diadakan pada Rabu (30/10/24) di Aula SMKN 3 Banyumas. Acara dihadiri oleh peserta yang merupakan Kepala dan Wakil Kepala SMK se-Banyumas. Nantinya hasil workshop ini dapat di sinergikan dengan kurikulum di sekolah.

Kepala Unit Mino Martani YSBS, Lisa Indah Prasetyani mengatakan, lembaga kesejahteraan sosial Mino Martani YSBS memiliki rancangan program dengan Childfund International Indonesia untuk menawarkan program dari workshop agar masuk SMK.

"Apabila nantinya tidak dimasukkan pun tidak masalah. Setidaknya kami benar-benar ingin memiliki engagement, memberikan sedikit kontribusi dan peranan membantu para guru untuk mengimplementasikan kepada siswa," tuturnya.

BACA JUGA:Cabdin Sebut Kinerja Kepala Sekolah SMK di Banyumas Semua Baik

BACA JUGA:PKL SMK di Kurikukum Merdeka Mulai Kelas XII

Menurut dia, kedepannya siswa memiliki tantangan mengahadapi dunia kerja. Paling tidak terbantu dengan kemampuan softskill, tidak hanya hardskill. Apabila kemampuan softskill diterapkan bisa menjadi nilai tambah bagi peserta didik.

Sementara itu Meinrad Indra Cahya, sebagai pemateri dari Childfund International Indonesia yang telah bekerjasama dengan Mino Martani YSBS menyampaikan, kerjasama berfokus pada perkembangan anak dan remaja. Salah satunya yakni kemampuan softskill.

Kemampuan hardskill untuk kebutuhan di Industri mudah dipelajari, akan tetapi kebutuhan akan kemampuan softskill masih sangat diperlukan.

Terpisah, Praktisi Pendidikan Vokasi sekaligus pemateri workshop Wikan Sakarinto menuturkan, dia telah mengembangkan Teaching Factory untuk kemampuan softskill. Teaching Factory ini ia bagikan dalam workshop.

BACA JUGA:Belum Ada Usulan SMK Baru, Cabang Dinas Pendidikan Pertimbangkan SMK Swasta Yang Sudah Ada

BACA JUGA:SMK N Lumbir Tinggal Tunggu Izin, Rencana Buka Empat Rombel Tahun Ini

Selain hardskill kontekstual, menurut Wikan, softskill dan karakter akan bertahan selamanya bagi siswa. 

"Bersama Childfund International Indonesia, kita mempunyai target besar melatih kemampuan softskill guru, agar bisa diterapkan bagi siswanya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: