KPU Purbalingga Kebut Persiapan Debat Paslon, Bakal Digelar 2 November 2024
PERSIAPAN: KPU Purbalingga saat menggelar rakor persiapan acara debat Paslon Bupati dan Wabup dalam Pilkada 2024.-Dinkominfo Kabupaten Purbalingga untuk Radarmas-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purbalingga sedang mengkebut persiapan debat pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Purbalingga. Rencananya, debat terbuka Paslon bakal di gelar di salah satu hotel di Purbalingga pada 2 November 2024 mendatang.
Komisioner KPU Purbalingga Divisi Teknis Penyelenggaraan, Catur Sigit Prastyo, Minggu 20 Oktober 2024 menjelaskan, saat ini teknis pelaksanaan masih dibahas maraton di KPU Purbalingga. Termasuk rencana durasi penyelengaraan debat ini.
"Total waktu penyelenggaraan debat 180 menit. Total massa pendukung masing-masing Paslon maksimal 150 orang yang hadir," katanya.
Sementara itu, saat Rapat Koordinasi persiapan debat Paslon, Jumat 18 Oktober 2024 malam kemarin, Ketua KPU Purbalingga, Zamaahsari mengungkapkan, sebelum teknis debat Paslon, pihaknya menerima masukan dan input data terkait dengan instansi/lembaga yang diundang.
BACA JUGA:Debat Kedua Cabup dan Cawabup Cilacap Digelar 30 Oktober 2024
BACA JUGA:Pilkada Banyumas 2024 Hanya Satu Pasangan Calon, Debat Ditiadakan
"Jadi saat kami merumuskan materi debat nantinya ada data-data valid yang dapat kami urai dan analisis untuk dijadikan bahan debat,” kata Zamaahsari.
Ia juga mengungkapkan debat rencananya akan dilaksanakan pada Sabtu 2 November 2024 di Hall Braling Grand Hotel Purbalingga.
Pihaknya memperkenalkan tim panelis yaitu : Prof Abdul Basit (Dosen UIN Saizu Purwokerto), Ahmad Sabiq (Dosen Unsoed), Denok Kurniasih (Dosen Unsoed), Saefurrohman (Wakil Rektor I Bidang Akademik Dan Kerjasama).
“Ada satu panelis yang hadir melalui zoom meeting yaitu Doktor Wijayanto (Wakil Rektor IV Undip Bidang Riset Inovasi dan Kerjasama) serta moderator debat Iva Aryani (Dosen UGM) yang juga mengikuti rapat melalui zoom meeting saat ini,” jelasnya.
Kegiatan ini diteruskan dengan Focus Group Discussion (FGD) di tempat yang sama dengan peserta yang berbeda yaitu dari organisasi masyarakat dan tokoh masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: