Tujuh Desa Gagal Dapat Bansos

Tujuh Desa Gagal Dapat Bansos

BANYUMAS - Dari 10 desa yang memiliki lahan sawah di Kecamatan Banyumas, baru tiga gabungan kelompok tani (Gapoktan) di tiga desa yang mendapat bantuan sosial (Bansos) percepatan tanam. Tujuh desa lain belum mendapat bantuan tersebut, karena penerima bantuan sudah ditentukan oleh pemerintah. Ketiga Gapoktan  tersebut berada di Desa Dawuhan, Desa Sudagaran, dan Desa Kejawar. Desa yang mendapat bantuan sosial tersebut sudah memenuhi kriteria dengan adanya jaringan irigasi untul mengairi sawah. Mantri Tani Kecamatan Banyumas Sulardi SST mengatakan, sebenarnya desa lain juga ada yang sudah punya irigasi. Tapi tiga desa itulah yang dipilih untuk mendapat bantuan. "Sudah dari sana tiga desa itu. Karena ini bantuan menyeluruh di Indonesia. Yang masuk kriteria tersebut sudah penilaian dari atas," jelasnya. Dana yang didapat oleh masing-masing Gapoktan yaitu Rp 1.500.000 per hektar dipotong pajak. Gapoktan Desa Dawuhan mempunyai 23 hektar sawah, Sudagaran 34 hektar, sedangkan Kejawar 80 hektar. Dana tersebut digunakan untuk percepatan tanam termasuk untuk pengolahan tanah dan biaya tanam. "Kami maunya 10 Desa dapat semua, tapi penempatan lokasi dari atas. Kabupaten Banyumas sendiri mendapat Bansos paling banyak, yaitu 62 gapoktan. Masing-masing kabupaten memang berbeda," jelasnya. Ketua Gapoktan Desa Dawuhan, Sarijo mengatakan, apabila ada kekeliruan dalam penggunaan dana Bansos tersebut, dana yang telah diberikan bisa ditarik kembali. "Apabila realisasi keluar dari aturan, uang tersebut bisa ditarik lagi oleh dinas terkait. Kami memang harus sesuai ketentuan," imbuhnya. (wah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: