Bertahap, Purbalingga Kini Miliki Kajian Resiko Bencana (KRB) 2024-2029

Bertahap, Purbalingga Kini Miliki Kajian Resiko Bencana (KRB) 2024-2029

Tangani : Petugas BPBD Purbalingga saat penanganan bencana alam tanah longsor di Karangreja.-Dok Amarullah Nurcahyo/Radarmas-

PURBALINGGA,RADARBANYUMAS.CO.ID - Kabupaten Purbalingga kini memiliki peta rawan bencana alam yang didasarkan pada kajian dan tim ahli atau disebut Kajian Resiko Bencana (KRB). Hasil KRB ini menjadi dasar penanganan pra dan paska bencana alam di wilayah rawan tersebut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, Ir Prayitno MSi mengungkapkan, saat ini selain mencatat dan menangani kawasan yang terdampak bencana, juga upaya sosialisasi.

"BPBD Purbalingga bekerjasama dengan pihak ketiga dari akademisi salah satu universitas," tuturnya didampingi Plt Sekretaris BPBD, Yulianto SH, Minggu 29 September 2024.

Tak hanya KRB, saat ini sudah disusun peta rawan bencana yang baru sebatas pencatatan. Caranya, ketika suatu wilayah ada kejadian atau pernah terjadi bencana alam, maka tercatat. 

BACA JUGA:Seluruh Wilayah Kabupaten Purbalingga Berisiko Terjadi Bencana

BACA JUGA:Gagas Aplikasi Sistem Informasi Kebencanaan, BPBD Purbalingga Gandeng Fakultas Teknik Unsoed

“Tahun sebelumnya, ada satu wilayah, yaitu Karangjambu hasil kajian, namun baru Perbup. Wilayah lainnya belum ada yang dipetakan dari hasil kajian. Namun kami tetap berupaya melakukan langkah-langkah antisipasi bencana alam, baik kesiapasiagaan maupun penanganan,” jelasnya. 

BPBD Purbalingga memiliki catatan dan peta wilayah rawan bencana alam tanah longsor. Sebanyak 68.942 Kepala Keluarga (KK) atau 278.358 jiwa berada di desa- desa rawan bencana tanah longsor. Memasuki awal penghujan ini, mereka diminta waspada dan peka terhadap perubahan lingkungan sekitar.

Berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tercatat, setidaknya 66,67 persen wilayah di  Karangjambu. Namun kini wilayah Pengadegan, Kaligondang yang sebelumnya tidak terlalu signifikan, saat ini terjadi retakan tanah.

Dalam data itu, ada 10 kecamatan yang rawan bencana alam tanah longsor dan sebagian lagi rawan banjir. Antara lain wilayah Kecamatan Karangreja, Karangjambu, Bobotsari, Karanganyar, Kertanegara, Karangmoncol, Rembang dan sebagian wilayah Kaligondang, Mrebet dan Kutasari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: