1.837 Jiwa di Dua Desa di Kabupaten Banyumas Terdampak Kekeringan

1.837 Jiwa di Dua Desa di Kabupaten Banyumas Terdampak Kekeringan

BPBD Banyumas droping air. -BPBD UNTUK RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Kekeringan mulai melanda wilayah Kabupaten Banyumas sejak awal Juli 2024. Dampak paling parah dirasakan oleh warga di Desa Panusupan, Kecamatan Cilongok, dan Desa Kaliwangi, Kecamatan Purwojati. 

Kondisi ini disebabkan oleh musim kemarau yang berkepanjangan serta terganggunya aliran air dari Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Kepala BPBD Banyumas, Budi Nugroho, mengungkapkan bahwa lebih dari 2.300 jiwa terdampak akibat kekeringan ini.

BACA JUGA:Cerita Rachel Rieva Bodori, Calon Paskibraka 2024 dari Papua Barat Daya, Sempat Tak Percaya Diri

“Kekeringan di Desa Panusupan dan Desa Kaliwangi disebabkan oleh berkurangnya debit air dari sumur galian serta aliran PAMSIMAS yang tidak lancar,” terang Budi, Jumat (10/8/2024).

Di Desa Panusupan, Kecamatan Cilongok, sebanyak 335 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di tujuh RT terdampak kekeringan, mencakup 1.133 jiwa. Sementara di Desa Kaliwangi, Kecamatan Purwojati, kekeringan mempengaruhi 204 KK di 5 RT, dengan total 704 jiwa.

Warga di kedua desa tersebut mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Sebagian warga terpaksa menggunakan air sumur yang mulai mengering dan membeli air galon untuk keperluan minum. 

BACA JUGA:5 Fitur Canggih Motor Listrik Exotic Mizone, Dominasi Jalanan dengan Empat Mode Riding

"Sementara untuk kebutuhan Mandi, Cuci, dan Kakus (MCK), warga Desa Panusupan menggunakan air sungai yang dibendung dan dibuatkan sumur belik, sedangkan warga Desa Kaliwangi mengandalkan PAMSIMAS yang dioperasikan secara bergiliran, karena debit air yang mulai berkurang," jelas Budi.

Dalam upaya menangani situasi ini, BPBD Banyumas telah melakukan kaji cepat pada Jumat, (9/8/2024), dari pukul 12.00 WIB hingga 16.00 WIB. Selain itu, koordinasi dan kerja bakti dilakukan untuk mengantisipasi dampak yang lebih luas. 

"Kami terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kebutuhan mendesak, seperti air bersih, dapat segera terpenuhi," tambah Budi Nugroho.

BACA JUGA:5 Kelemahan Motor Listrik Murah Exotic Mizone, Pertimbangan Penting Sebelum Membeli

BPBD Banyumas juga mengingatkan potensi bencana susulan, mengingat cuaca saat ini masih memasuki puncak musim kemarau. 

"Upaya pencegahan dengan persiapan tempat tampungan air di wilayah terdampak akan menjadi prioritas dalam menghadapi kekeringan," imbuh Budi. (dms)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: