ESDM Jateng Dorong Desa Mandiri Energi Tenaga Listrik Berbasis Hybrid
Peresmian kios isi ulang air bersih dengan sumber energi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid, di Desa Kutaliman, Kedungbanteng, Sabtu (27/7/2024).-Dimas Prabowo/Radarmas-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Desa Kutaliman di Kecamatan Kedungbanteng meresmikan usaha pengisian air minum isi ulang yang dioperasikan dengan tenaga listrik berbasis hybrid pada Sabtu (27/7/2024).
Penggunaan tenaga listrik hybrid ini memungkinkan sumber listrik berasal dari jaringan PLN dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang terpasang di atap kios. PLTS ini merupakan bantuan dari CSR Penambang Slamet Bagian Selatan melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah sebagai bagian dari program pengentasan kemiskinan di wilayah Jawa Tengah.
Kepala Dinas ESDM Jawa Tengah, Boedyo Dharmawan, menjelaskan bahwa Desa Kutaliman adalah salah satu dari 12 desa yang didampingi oleh Dinas ESDM sejak tahun 2022.
"Program ini adalah bagian dari inisiatif Gubernur Jateng untuk pengentasan kemiskinan. ESDM Provinsi mendampingi 12 desa, termasuk Desa Kutaliman di Kabupaten Banyumas, selama 2,5 tahun," ujarnya.
BACA JUGA:Kementerian ESDM Jamin Ketersediaan LPG Selama Nataru, Terminal LPG dan SPPBE Siap Siaga
Boedyo menambahkan, pendampingan untuk desa di Kabupaten Banyumas dan Cilacap dilakukan oleh Cabang Dinas ESDM Slamet Selatan. Program ini meliputi penyediaan sambungan listrik bagi warga tidak mampu, penyediaan air bersih, pembuatan digester biogas dari kotoran ternak, hingga penyediaan PLTS bagi Kelompok Usaha Bersama (KUB) di Desa Kutaliman.
Ketua KUB Gotong Royong 2, Solikhin (52), mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan PLTS tersebut. Sebelumnya, usaha isi ulang air minum ini sepenuhnya bergantung pada listrik PLN dan harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 150 ribu per bulan untuk membeli pulsa listrik.
"Dengan menggunakan PLTS hybrid, kami bisa menghemat 75 hingga 80 persen dari biaya listrik, tergantung cuaca," jelasnya.
KUB Gotong Royong 2, yang beranggotakan 10 orang dengan 8 diantaranya tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), berharap dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya dengan menjual air isi ulang seharga Rp 5000 per galon.
BACA JUGA:Karangtengah Siap Jadi Desa Mandiri Energi
"Saat ini kami menjual 50 galon per minggu. Hasilnya dibagi untuk pekerja, operasional, dan perawatan. Kami berharap kedepannya dapat meningkatkan penjualan untuk kesejahteraan anggota KUB," tambah Solikhin.
Kepala Cabang Dinas ESDM Slamet Selatan, Mahendra Dwi Atmoko, menambahkan bahwa PLTS yang dipasang merupakan tipe off-grid tanpa baterai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: