10 Puskesmas Capai Prevalensi Stunting di Bawah 10 Persen
![10 Puskesmas Capai Prevalensi Stunting di Bawah 10 Persen](https://radarbanyumas.disway.id/upload/0d384819ecc91390f64f81201d2828e7.jpg)
Bupati dan jajaran kesehatan saat Germas di wilayah Kecamatan Bukateja, Rabu 10 Juli 2024.-Dinkominfo Purbalingga untuk Radarmas-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Target penurunan angka stunting di Kabupaten Purbalingga digenjot turun di bawah angka 10 persen tahun ini. Hingga 30 Juni 2024 ini ada 10 Puskesmas yang sudah mencapai angka di bawah 10 persen.
"Target kami dalam tahun ini sudah tercapai angka 1 digit prevalensi stunting. Sejumlah upaya telah dilakukan hingga mengoptimalkan para kader kesehatan tingkat paling bawah," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, dr Jusi Febrianto, Rabu 10 Juli 2024.
Lebih rinci dijelaskan, untuk puskesmas di beberapa kecamatan masih harus didukung upaya penuntasan stunting dan gizi minim pada bayi dan balita. Melalui upaya Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) yang telah dilakukan selama beberapa tahun, terus membuahkan hasil.
Seperti di Kecamatan Bukateja mencatat angka prevalensi stunting sebesar 7,5 persen pada Juni 2024. Angka ini sudah sesuai dengan target Bupati Purbalingga yang menetapkan bahwa angka stunting harus berada di bawah 10 persen.
BACA JUGA:Penanganan Stunting, Pemdes Alokasikan Rp 35 Juta Hingga Rp 55 Juta
BACA JUGA:Stunting Jadi Salah Satu Indikator Kemiskinan Ekstrem
Plt Kepala Puskesmas Bukateja, Suharno menjelaskan, upaya pencegahan stunting di seluruh desa di wilayah kerja Puskesmas Bukateja telah dilaksanakan salah satunya melalui pemberian makanan tambahan.
Program ini didukung dengan menggunakan dana BOK Puskesmas, bantuan keuangan dari kabupaten, serta dana desa masing-masing desa untuk penanganan stunting dan ibu hamil dengan kekurangan energi kronik (KEK).
"Di Puskesmas Bukateja, saat pengukuran serentak tingkat nasional bayi dan balita pada bulan Juni 2024, entry e-PPGBM sudah mencapai 100 persen dengan angka prevalensi stunting sebesar 7,5 persen," katanya.(amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: