Mengenal Benang Antih dan Kain Tenun Tumanggal dari Purbalingga

Mengenal Benang Antih dan Kain Tenun Tumanggal dari Purbalingga

Sejumlah produk kreasi dari benang Antih dan Kain Tenun Tumanggal.-DINKOMINFO UNTUK RADARMAS-

Desa Tumanggal sendiri sejak dulu terkenal dengan produsen benang Antih. Benang ini, sebelumnya langsung dipasarkan ke Pekalongan, tanpa diubah terlebih dahulu menjadi kain tenun.

Namun, oleh sejumlah warga benang tersebut diproduksi menjadi kain gendongan. Kain tersebut merupakanakan cikal bakal kain tenun Tumanggal.

Salah satu perajin benang antih desa Tumanggal, Saeful Yuniarto menjelaskan, kain tenun gendong akhirnya diberi nama menjadi kain tenun Tumanggal oleh penjual kain asal Pekalongan bernama Kadir. 

"Sejak saat itu, kain gendongan berubah namanya dan terkenal menjadi kain tenun Tumanggal," ujarnya.

BACA JUGA:Daripada Mudik, Mahasiswa Ini Manfaatkan Waktu Libur

BACA JUGA:Kuat Waluyo (55) Senang Gamelan Sejak Kecil

Agar meningkatkan nilai jual, Dia kemudian berkreasi dengan menjadikan kain tenun Tumanggal menjadi lembaran kain slayer penghangat badan, sepatu maupun aneka tas wanita.

Sambutan masyarakat ternyata cukup positif. Hal itu menjadikan produk turunan kain tenun Tumanggal banyak dibeli mayarakat hingga ke luar daerah. Puncaknya bisa diekspor ke Amerika dan Kanada.

Perajin benang Antih dan kain tenun Tumanggal juga tak lagi bergantung dengan pembeli di Pekalongan. Mereka mampu memasarkan sendiri hingga ke luar daerah.

Sebelumnya, untuk penjualan sangat tergantung pembelian dari Pekalongan, untuk diubah menjadi kain.

Saat ini di Desa Tumanggal terdapat 700 perajin benang antih. Serta, tiga orang pembuat kain tenun dari benang antih dengan nama Kain Tumanggal. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: