Anti Mainstream, Ide Isi Toples Lebaran Berupa Olahan Belimbing Wuluh

Anti Mainstream, Ide Isi Toples Lebaran Berupa Olahan Belimbing Wuluh

Anggota kelompok wanita tani Desa Prembun memperhatikan produk olahan manisan belimbing wuluh yang selama ini tidak termanfaatkan, Jum'at (5/4). Manisan bisa menjadi ide isian toples lebaran yang anti mainstream.-Fijri Rahmawati/Radar Banyumas-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Belimbing wuluh populer dengan cita rasa asam atau kecut yang luar biasa. Sehingga, buah ini nyaris tidak termanfaatkan ketika berbuah.

Padahal biasanya belimbing wuluh dapat berbuah sangat lebat memenuhi batang-batangnya. Buah bernama latin Averrhoa bilimbi ini, paling mentok hanya untuk masak sayur asam.

"Belimbing wuluh kurang banyak dimanfaatkan. Padahal bisa dibuat manisan. Rasanya seperti kismis, manis asam," terang Penyuluh Pertanian Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Tambak, Titik Wijayati, Jumat (5/4).

Di wilayah Kecamatan Tambak, tercatat beberapa warga yang memiliki pohon belimbing wuluh. Sangat disayangkan saat berbuah lebih banyak terbuang sia-sia.

Oleh karena itu, BPP Kecamatan Tambak mengolah belimbing wuluh yang tidak dilirik sebagai produk olahan kuliner menjadi manisan. Sampel yang dibawa oleh Titik bukan pertama kalinya dibuat.

"Air rendaman proses pembuatan manisan belimbing wuluh jangan dibuang. Sebab, bisa dimanfaatkan untuk sirup yang segar," imbuh Titik dalam pertemuan rutin kelompok wanita tani Desa Prembun.

Produk olahan belimbing wuluh berupa manisan dan sirup ini pada momen lebaran dapat menjadi ide isian toples yang anti mainstream. Memperkenalkan pemanfaatan buah yang selama ini cenderung dibiarkan saja membusuk setelah matang.

Proses pembuatan manisan dan sirup pun terbilang gampang. Disebut Titik tahapan sama dengan manisan dari produk hortikultura lainnya baik manisan buah maupun sayur. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: