DLH Sebut Butuh Anggaran Besar untuk Atasi Permasalahan Sampah di Purbalingga
TPA Kalipancur di Desa Bedagas Kecamatan pengadegan,-Prokompim Setda Purbalingga untuk Radarmas-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dibutuhkan dana besar untuk mengatasi permasalahan sampah di Kabupaten Purbalingga. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purbalingga Bambang Triono kepada Radarmas, kemarin.
Dia menjelaskan, kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Kalipancur, Desa Bedagas, Kecamatan Pengadegan, sudah nyaris penuh. Diprediksi akhir tahun 2026 mendatang akan penuh.
"Sebenarnya masih ada lahan lain yang bisa dimanfaatkan. Akan tetapi, masih membutuhkan penyiapan lahan agar bisa menampung sampah," katanya.
Dijelaskan, TPA sebenarnya memiliki luas 6,3 hektar. Namun, luasan tanah yang sudah bisa dimanfaatkan untuk menampung sampah tak sampai separuh luasan yahg ada.
BACA JUGA:Bandel, Jalan Lingkar Kabupaten Turut Kalimanah Wetan Masih Jadi Tempat Sampah
Diungkapkan, untuk melaksanakan metode menutup sampah dengan tanah urug, membutuhkan dana yang tak sedikit. Sehingga, perlu adanya penambahan anggaran untuk pengolahan sampah di Kabupaten Purbalingga.
Diungkapkan olehnya, alat pengolahan sampah yang ada di TPA Kalipancur belum bisa mengolah seluruh sampah yang masuk. Sebab, skalanya pengolahannya masih kecil.
"Dibutuhkan alat yang lebih besar, agar pengolahan sampah yang masuk ke TPA bisa seluruhnya diproses," ungkapnya.
Dia menambahkan, solusi jangka panjang berupa pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) dan desentralisasi pemrosesan sampah bisa menjadi jalan keluar. Namun, menurutnya hal itu juga membutuhkan anggaran yang tak sedikit.
BACA JUGA:Kapasitas TPA Sampah Kalipancur Penuh Tahun 2026, Butuh Terobosan
Dia mencontohkan, di Kabupaten Banyumas anggaran yang dibutuhkan mencapi lebih dari Rp 60 miliar. Sedangkan, di Kabupaten Purbalingga masih belum mendekati jumlah tersebut.
"Jadi ini perlu solusi bersama antara eksekutif dan legislatif, terutama untuk penganggaran pengolahan sampah di Kabupaten Purbalingga," ujarnya.
Menurutnya, pengolahan sampah berupa pembangunan TPST menjadi solusi terbaik. Sebab, hal itu sudah terbukti efektif mengatasi permasalahan sampah, seperti yang dilakukan Kabupaten Banyumas.
Dia mencontohkan, jika tidak bisa dibuat di masing-masing kecamatan, TPST bisa dibuat per Dapil atau daerah pemilihan DPRD Kabupaten Purbalingga. (tya)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


