Biar Nggak Mogok di Jalan, Cek Komponen Mobil yang Harus Sering Diganti
Pastikan Mobil Selalu Nyaman dan Aman dengan Perawatan yang Tepat--
Beberapa tanda kabel busi perlu diganti antara lain mesin terasa tersendat, tenaga kendaraan berkurang, atau konsumsi bahan bakar meningkat. Jika kabel terlihat retak, getas, atau terdapat kebocoran arus listrik, sebaiknya segera diganti.
Penggantian kabel busi umumnya dilakukan setiap 50.000-80.000 km, tergantung kondisi kendaraan dan kualitas kabel yang digunakan. Rutin memeriksa dan menjaga kabel busi dalam kondisi baik dapat membantu menjaga performa mesin tetap optimal.
14. Radiator Coolant
Coolant atau cairan pendingin memiliki peran penting dalam menjaga suhu mesin agar tetap stabil dan tidak overheat. Jika kualitas coolant menurun, kemampuannya dalam menyerap dan melepaskan panas berkurang, yang dapat menyebabkan mesin bekerja lebih berat.
BACA JUGA:Update Daftar Mobil Listrik yang Mendapat Diskon Subsidi dan Insentif Dari Pemerintah
BACA JUGA:6 Mobil Tangguh untuk Perjalanan Jauh yang Nyaman dan Irit
Beberapa tanda coolant perlu diganti meliputi perubahan warna menjadi gelap atau keruh, adanya kebocoran di sekitar radiator, serta meningkatnya frekuensi mesin mengalami overheat. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa merusak komponen mesin yang lebih mahal untuk diperbaiki.
Penggantian coolant umumnya direkomendasikan setiap 40.000-60.000 km, tergantung jenis coolant dan kondisi penggunaan kendaraan. Rutin memeriksa level dan kualitas coolant dapat membantu mencegah masalah overheating serta memperpanjang usia mesin.
15. V-Belt atau Serpentine Belt
V-belt merupakan komponen penting yang menghubungkan dan menggerakkan berbagai sistem kendaraan, seperti alternator, power steering, dan AC. Jika V-belt putus atau mengalami keausan, fungsi sistem-sistem ini akan terganggu, yang bisa menyebabkan masalah serius saat berkendara.
Beberapa tanda bahwa V-belt harus diganti meliputi munculnya suara berdecit dari mesin saat mobil dihidupkan, terlihatnya retakan atau keausan pada permukaan belt, serta penurunan performa aksesoris kendaraan seperti AC yang kurang dingin atau setir yang lebih berat. Jika dibiarkan, V-belt yang rusak bisa putus dan menyebabkan kendaraan mogok.
Penggantian V-belt umumnya dilakukan setiap 50.000-100.000 km, tergantung pada kondisi pemakaian dan jenis V-belt yang digunakan. Pemeriksaan rutin pada V-belt bisa membantu mencegah kerusakan mendadak yang dapat mengganggu kenyamanan dan keselamatan berkendara.
16. Filter Bahan Bakar
Filter bahan bakar berfungsi menyaring kotoran dan partikel sebelum bahan bakar masuk ke mesin, sehingga pembakaran tetap optimal. Jika filter tersumbat, aliran bahan bakar menjadi tidak lancar, yang dapat menyebabkan gangguan pada performa mesin.
Beberapa tanda bahwa filter bahan bakar harus diganti antara lain mesin sulit dinyalakan, konsumsi bahan bakar meningkat, dan mesin sering mati mendadak saat berkendara. Gejala ini terjadi karena suplai bahan bakar ke ruang bakar terhambat, sehingga pembakaran tidak berlangsung dengan sempurna.
Penggantian filter bahan bakar umumnya dilakukan setiap 20.000-40.000 km, tergantung kondisi kendaraan dan kualitas bahan bakar yang digunakan. Rutin memeriksa dan mengganti filter bahan bakar dapat membantu menjaga efisiensi mesin dan memperpanjang umur komponen lainnya.
Dengan mengganti komponen mobil secara rutin, mobil akan tetap dalam kondisi prima, lebih irit bahan bakar, dan nyaman digunakan. Jangan lupa selalu servis kendaraan sesuai rekomendasi pabrikan!
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


