Keunggulan dan Kekurangan Mobil Listrik Xiaomi SU7 yang Kerap Disebut Tesla Killer
Mobil Xiaomi SU7--
BACA JUGA:Perbandingan Biaya Operasional Mobil Listrik vs Mobil Konvensional: Mana yang Cocok untuk Anda?
BACA JUGA:Pilih Mobil Hybrid atau Mobil Listrik? Inilah 7 Faktor yang Wajib Anda Pertimbangkan
Hal ini dapat menjadi kendala bagi pengguna yang sering melakukan perjalanan jauh.
2. Layanan Purna Jual yang Masih Baru
Sebagai pendatang baru di industri otomotif, Xiaomi belum memiliki jaringan layanan purna jual dan pusat servis yang seluas produsen mobil lainnya.
Ini bisa menjadi kekhawatiran bagi konsumen terkait dengan perawatan dan ketersediaan suku cadang.
3. Pengalaman di Industri Otomotif Masih Terbatas
Meskipun Xiaomi adalah perusahaan teknologi yang sangat inovatif, pengalaman mereka dalam industri otomotif masih relatif baru dibandingkan dengan pemain lama seperti Tesla, BMW, dan Mercedes-Benz.
BACA JUGA:Mobil Listrik Terjangkau di Indonesia 2025: Pilihan Menarik dan Terjangkau
BACA JUGA:Awas Kesetrum! Ini Tips Mengendarai Mobil Listrik Saat Hujan dan Banjir
Hal ini dapat menjadi tantangan dalam hal keandalan dan kualitas jangka panjang dari Xiaomi SU7.
4. Kualitas Material Interior yang Masih Bisa Ditingkatkan
Beberapa laporan awal dari pengguna dan pengamat otomotif menyebutkan bahwa kualitas material di bagian interior Xiaomi SU7 masih bisa ditingkatkan.
Meskipun desainnya futuristik, penggunaan material plastik di beberapa bagian kabin mungkin terasa kurang premium dibandingkan mobil listrik kelas atas lainnya.
5. Konektivitas dan Integrasi Terbatas untuk Ekosistem Non-Xiaomi
Salah satu daya tarik utama Xiaomi SU7 adalah integrasi dengan ekosistem Xiaomi. Namun, bagi pengguna yang tidak menggunakan produk-produk Xiaomi lainnya, beberapa fitur canggih dalam mobil ini mungkin tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal.
BACA JUGA:Distributor iPhone dan Samsung Jadi ATPM Mobil Listrik Xpeng
BACA JUGA:Efisiensi dan Biaya Perawatan Mobil Listrik vs Hybrid di Tahun 2025
Di pasar Tiongkok, Xiaomi SU7 ditawarkan dengan harga yang kompetitif. Varian Standard dibanderol mulai dari 215.900 yuan (sekitar Rp 473 juta), varian Pro seharga 245.900 yuan (sekitar Rp 539 juta), dan varian Max dengan harga 299.900 yuan (sekitar Rp 658 juta).
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


