Mendidik Anak yang Suka Membantah dengan Bijak
Mendidik Anak yang Suka Membantah dengan Bijak-Bebeclub-
Sebelum memberikan perintah atau meminta tolong pada anak, penting untuk mempertimbangkan kemampuan mereka. Anak usia 5-6 tahun mungkin akan kesulitan melakukan tugas yang terlalu rumit. Sebaiknya, berikan tugas yang sesuai dengan kemampuan mereka, seperti membereskan mainan.
2. Memilih Momen yang Tepat
Selain memperhatikan kemampuan anak, memilih momen yang tepat juga memiliki peran penting dalam mengatasi sikap anak yang suka membantah dan melawan perintah. Menghindari situasi-situasi di mana anak cenderung mengabaikan perintah dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih harmonis di rumah.
BACA JUGA:Tips Mendidik Anak yang Keras Kepala yang Benar
BACA JUGA:Cara Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan
Anak yang lapar atau lelah cenderung lebih sulit untuk diatur dan lebih rentan terhadap perilaku melawan. Misalnya, jika Anda mengetahui bahwa anak sulit diatur saat lapar, berikanlah makanan terlebih dahulu sebelum meminta tolong anak untuk melakukan sesuatu.
Setelah pulang sekolah, anak mungkin sudah lelah dengan kegiatan di sekolah dan membutuhkan waktu istirahat. Sebaiknya, hindari meminta tolong anak di waktu ini dan pilihlah waktu yang lebih sesuai, misalnya setelah mereka beristirahat sejenak atau setelah waktu makan.
Berikan anak waktu yang cukup untuk bermain dan bersantai sebelum meminta mereka untuk melakukan sesuatu. Ini akan membantu mereka merasa lebih segar dan lebih siap untuk mengikuti perintah Anda.
3. Memberikan Contoh yang Baik
Dalam mendidik anak, penting untuk diingat bahwa mereka adalah peniru ulang. Anak akan menyerap dan meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Oleh karena itu, memberikan contoh yang baik adalah kunci dalam membentuk karakter dan perilaku anak.
BACA JUGA:Cara Efektif Mendidik Anak Laki-laki Remaja
BACA JUGA:Tips Mendidik Anak Remaja Perempuan yang Benar
Saat ingin meminta tolong pada anak, sampaikanlah dengan lembut dan penuh pengertian. Misalnya, katakan, "Kalau sudah selesai main, tolong dibereskan lagi, ya," daripada mengucapkan dengan nada marah atau keras.
Hindari merespon dengan marah atau kemarahan ketika anak melawan atau membantah. Tetap tenang dan sabar dalam menyikapi situasi tersebut, sehingga anak juga akan belajar untuk mengontrol emosinya.
Sampaikan instruksi atau permintaan dengan jelas dan ramah, sehingga anak dapat mengerti apa yang diharapkan darinya. Hindari menggunakan kata-kata yang menekan atau menegur dengan keras.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


