Pemanfaatan Biogas dari Limbah Organik untuk Menyelesaikan Masalah Kelangkaan Gas LPG
Pengelolan sampah organik menjadi biogas.-Ika Prasetya Rini-
Disusun Oleh:
Ika Prasetya Rini, S.Si
Mahasiswa Program Studi Ilmu Lingkungan Program Magister Universitas Jendral Soedirman)
Sampah
UU No.18 tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis, antara lain:
- Sampah organik adalah limbah yang berasal dari makhluk hidup, seperti sisa makanan, daun, dan sisa tanaman. Sampah ini bisa terurai secara alami.
- Sampah anorganik adalah limbah yang tidak dapat terurai dengan mudah, seperti plastik, kaca, logam, dan kertas. Sampah ini memerlukan proses daur ulang untuk mengurangi dampaknya terhadap lingkungan.
- Sampah berbahaya adalah limbah yang dapat membahayakan kesehatan manusia atau lingkungan, seperti limbah medis, baterai, dan bahan kimia berbahaya.
- Sampah elektronik (E-Waste) adalah barang-barang elektronik yang sudah tidak terpakai, seperti komputer, telepon seluler, dan televisi. Limbah ini sering mengandung bahan berbahaya.
- Sampah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari di rumah, mencakup campuran dari berbagai jenis sampah. (Tampuyak.S, 2016)
Menurut Widyasari.N (2013), menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dimana tercatat sebanyak 2.696.039.000 jiwa menduduki wilayah Indonesia.
Kepadatan penduduk yang tinggi ini juga berpengaruh pada permasalahan sampah terutama di kota dengan jumlah penduduk yang tinggi. Pertambahan jumlah penduduk dengan segala aktivitasnya berbanding lurus dengan peningkatan jumlah sampah.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2021, Indonesia menghasilkan volume sampah yang mencapai 18,2 juta ton/tahun. Sampah tersebut dihasilkan dari 154 Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Salah satu cara yang dapat ditawarkan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut adalah dengan mengolah sampah organik menjadi biogas. biogas juga telah banyak digunakan oleh masyarakat dunia terutama sebagai pengganti gas LPG.
Pengelolan Sampah Organik Menjadi biogas
Pembuatan biogas dari limbah organik adalah proses yang melibatkan penguraian bahan organik oleh mikroorganisme dalam kondisi anaerobik (tanpa oksigen). Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pembuatan biogas:
1. Pengumpulan limbah organik
Kumpulkan limbah organik, seperti sisa makanan, limbah pertanian (jerami, daun), kotoran hewan, dan limbah sayuran. Pastikan limbah bersih dan bebas dari bahan non-organik.
2. Penggilingan dan pencampuran
Giling limbah organik menjadi ukuran yang lebih kecil untuk meningkatkan permukaan kontak. Campurkan berbagai jenis limbah untuk mendapatkan rasio C (karbon-nitrogen) yang seimbang, idealnya antara 20:1 hingga 30:1.
3. Pembuatan reaktor anaerobik
Siapkan reaktor anaerobik (digester) yang kedap udara untuk mencegah masuknya oksigen. Reaktor bisa berupa drum, tangki, atau sistem biogas lainnya. Pastikan reaktor memiliki ventilasi untuk keluarnya gas.
4. Pengisian reaktor
Masukkan campuran limbah organik ke dalam reaktor. Pastikan tidak terlalu penuh, agar ada ruang untuk gas yang dihasilkan.
5. Proses fermentasi anaerob
Biarkan campuran di dalam reaktor selama beberapa minggu (umumnya 20-30 hari). Proses ini dapat dipengaruhi oleh suhu (optimal sekitar 30-55°C) dan pH (sekitar 6,5-8). Mikroorganisme akan memecah bahan organik dan menghasilkan biogas. Proses ini menghasilkan gas metana (CH₄) dan karbon dioksida (CO₂). Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar yang disalurkan ke jaringan gas rumah tangga. Widyasari.N (2013)
Keuntungan penggunaan biogas
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


