Banner v.2
Banner v.1

Naik Turunnya Pi Network, Apakah Masih Menjanjikan di Tahun 2025?

Naik Turunnya Pi Network, Apakah Masih Menjanjikan di Tahun 2025?

Naik Turunnya Pi Network, Apakah Masih Menjanjikan di Tahun 2025?--

RADARBANYUMAS.CO.ID - Pi Network sempat menjadi sorotan dunia kripto karena menghadirkan konsep penambangan digital yang sangat mudah. Dibentuk pada tahun 2019 oleh sekelompok lulusan Stanford, proyek ini memiliki visi besar untuk menjadikan penambangan kripto bisa diakses oleh siapa saja hanya dengan smartphone. Tak butuh komputer canggih atau listrik berlimpah seperti Bitcoin. Cukup buka aplikasinya, dan kamu sudah bisa mulai menambang.

Pada Kamis, 20 Februari 2025, Pi Network resmi meluncurkan Open Mainnet—sebuah langkah besar yang memungkinkan blockchain mereka terhubung dengan dunia luar. Kini, koin Pi bisa diperdagangkan di berbagai bursa dan digunakan untuk transaksi di luar ekosistem internal mereka. Tapi, meski terdengar menjanjikan, respons pasar ternyata tak seindah ekspektasi.

Beberapa hari setelah peluncuran Open Network, harga koin Pi justru anjlok drastis. Dari puncak US$1,97, nilainya merosot ke US$0,737, turun sekitar 62%. Penyebab utamanya adalah aksi jual besar-besaran oleh para penambang awal yang ingin mengambil untung, serta belum adanya listing resmi di bursa besar seperti Binance. Ditambah lagi, penggunaan nyata koin ini di dunia luar masih sangat terbatas.

Meski begitu, kondisi pasar kripto yang tengah mengalami bull run membuat Pi Network ikut terangkat. Koin ini mengalami kenaikan perlahan sejak awal 2025. Banyak investor mulai melirik Pi Network karena komunitasnya yang sangat besar dan sistem penambangan yang unik. Menurut laporan dari Investopedia, lonjakan harga ini ditopang oleh tiga hal utama: peningkatan jumlah pengguna, kemungkinan listing di bursa besar, dan sentimen pasar yang sedang sangat positif terhadap kripto.

BACA JUGA:5 Perbedaan Dompet Digital dan Dompet Kripto

BACA JUGA:Mengupas Tuntas Dompet Digital dan Dompet Kripto: Pilih yang Tepat untuk Transaksi Aman

Salah satu kekuatan utama dari Pi Network adalah komunitasnya. Hingga kini, tercatat lebih dari 50 juta pengguna terdaftar dari seluruh dunia yang aktif menambang dan berinteraksi di ekosistemnya. Jumlah ini menjadikan Pi sebagai salah satu proyek dengan komunitas kripto terbesar yang pernah ada.

Besarnya komunitas ini tentu memberikan keuntungan tersendiri dalam membangun ekosistem. Adopsi teknologi, penggunaan aplikasi, dan daya tarik terhadap investor menjadi lebih mudah dikembangkan. Namun, besarnya komunitas tidak selalu berarti kuat dalam hal volume perdagangan, terlebih jika para pengguna hanya menjadi penambang pasif dan tidak benar-benar menggunakan koinnya.

Dalam seminggu terakhir, koin Pi mencatat kenaikan sebesar 7%. Namun, analis dari Beincrypto menilai bahwa kenaikan ini bukan karena kekuatan fundamental Pi Network sendiri, melainkan efek dari reli umum pasar kripto. Saat artikel ini ditulis, harga Pi berada di level USD0,65.

Salah satu indikator penting yang dianalisis adalah RSI (Relative Strength Index). Uniknya, meski harga naik, nilai RSI tetap datar. Artinya, tidak ada tekanan beli yang signifikan, dan pasar masih berada dalam fase konsolidasi—alias menunggu arah. Ini membuat banyak trader ragu untuk masuk karena belum ada tren kuat.

BACA JUGA:Pengertian dan Cara Kerja Mata Uang Kripto

BACA JUGA:Cold Wallet, Dompet Digital Kripto yang Bikin Asetmu Anti-Hack!

Indikator Super Trend juga menunjukkan sinyal hati-hati. Harga Pi masih berada di bawah garis resistensi dinamis di USD0,85. Selama belum berhasil menembus level ini, Pi dianggap masih dalam tekanan jual dan berada dalam tren menurun.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: