Ini Dia Penyebab Rupiah Drop, Tembus Level Terendah Sepanjang Masa!
Kurs rupiah memburuk!--
Nilai rupiah sempat jadi Rp17.124 per dolar di sana. Untungnya, ada aksi dari Bank Indonesia (BI) yang bikin nilai tukar sedikit balik ke Rp17.014.
Sementara itu, pasar saham malah nunjukin arah sebaliknya. Justru, IHSG naik 1,3% setelah sempat dibuka turun. Ini bisa jadi karena pelaku pasar dapat kabar positif dari kebijakan pemerintah yang coba merespons kondisi global yang lagi bergejolak.
Di pasar obligasi, investor lebih pilih instrumen jangka pendek, makanya yield-nya turun. Tapi untuk jangka panjang, yield naik. Misalnya, imbal hasil obligasi 10 tahun melonjak ke 7,101%.
BACA JUGA:Jangan Boros! Begini Cara Cerdas Kelola Uang THR dengan Dompet Digital
BACA JUGA:Serangan Siber di Dompet Digital Kian Marak! Yuk, Kenali Tanda-tandanya
Tenang aja, buat kamu yang kepikiran, “Wah ini kayak krisis moneter 1998, ya?”. Situasinya jauh beda, meskipun angka Rp17.000 terlihat mirip.
Menurut Noval Adib, dosen dari Universitas Brawijaya, kita nggak bisa bandingin nominal doang. Soalnya, daya beli zaman sekarang jauh berbeda.
Tahun 1998, Rp16 ribu bisa buat makan kenyang seharian, sekarang? Paling cuma cukup buat semangkuk soto. Harga emas juga jadi pembanding menarik. Dulu 1 gram emas cuma Rp75 ribu, sekarang bisa sampai Rp1,8 juta.
Jadi walaupun nominalnya sama, impact-nya beda jauh.
BACA JUGA:Dompet Digital Western Union, Solusi Cerdas untuk Transaksi Uang Global dengan Mudah dan Cepat!
BACA JUGA:Cara Dompet Digital Membantu UMKM Tumbuh di Era Digital
Kalau kamu ngecek ke kurs e-Rate USD di BCA per 7 April 2025, posisi jualnya udah Rp16.950, sementara kurs belinya Rp16.600. Bahkan rupiah sempat menyentuh Rp17.261 per dolar menurut Refinitiv—rekor tertinggi dalam sejarah.
Versi Wise juga nunjukin kurs ada di kisaran Rp16.883. Artinya, tekanan nilai tukar memang nyata dan berlangsung cepat.
Syafruddin Karimi, pengamat ekonomi dari Universitas Andalas, ngasih peringatan: ini saatnya pemerintah dan BI nggak cuma jadi penonton. Harus ada komunikasi yang jernih, strategi yang konkret, dan langkah-langkah pencegahan biar pasar tetap percaya.
Kondisi rupiah yang melemah nggak cuma disebabkan oleh faktor global kayak menguatnya dolar atau naiknya suku bunga di Amerika. Tapi juga karena persepsi negatif terhadap ekonomi dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


