Temukan Pembangunan Drainase Bermasalah
Memunculkan Genangan
MAJENANG - Kunjungan kerja Komisi C DPRD Kabupaten Cilacap ke wilayah kerja UPT Dinas Cipta Karya (DCKTR) Majenang Rabu (10/5) kemarin menemukan kejanggalan. Anggota DPRD menemukan pembangunan drainase kurang bermanfaat karena memunculkan genangan baru. Temuan ini mereka dapatkan kala melihat pembangunan drainase di komplek pasar induk Majenang.
"Kami temukan justru muncul genangan," ujar anggota Komisi C DPRD Kabupaten Cilacap, Mitra Patriasmoro, kemarin usai melakukan kunjungan kerja.
Dia menilai, hal ini terjadi karena ujung saluran pembuangan di sungai Cilopadang itu lebih tinggi. Hal ini membuat air terjebak di bagian tengah dan memunculkan genangan baru. Selain itu, bagian ujung juga belum ada upaya penggalian agar air bisa keluar menuju sungai tersebut.
"Tadi kepala UPT (DCKTR) sudah menjanjikan akan diperbaiki," katanya.
Ketua Komisi C, Sindy Sakir menambahkan, hal-hal semacam ini seharusnya menjadi perhatian semua pihak. Pasalnya, pembangunan drainase harus memperhatikan 4 aspek yakni azaz kemanfaatan, keserasian, keamanan dan keterbukaan. "Keempatnya harus terpenuhi," katanya.
Dari hasil kunjungan kerja kemarin, dia menilai rata-rata pekerjaan yang tersebar di sejumlah wilayah, sudah mencapai 70 persen. Sebelumnya, komisi juga sudah meninjau pekerjaan di wilayah UPT DCKTR Kroya dan kota Cilacap. Kegiatan serupa akan dilanjutkan di UPT DCKTR Sidareja pada Jumat mendatang.
"Rata-rata pekerjaan sudah mencapai tujuh puluh persen," katanya.
Kepala UPT DCKTR Majenang, Slamet Santosa mengatakan, saat ini ada sejumlah pekerjaan yang sudah dirampungkan oleh rekanan. Namun ada juga yang baru 30 persen berupa pembangunan masjid di Kecamatan Karangpucung. Masalah tekhnis menjadi penghambat lambatnya pekerjaan tersebut.
"Kalau dibuat rata-rata memang tujuh puluh (persen). Tapi ada juga yang sudah finishing dan ada juga yang baru tiga puluh persen," tandasnya. (har/acd)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

