Mahasiswa UNUGHA Kembangkan Teknologi Terbarukan bagi Petani di Daerah Rawan Bencana
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali (UNUGHA) Cilacap melaksanakan Pembukaan dan Sosialisasi Program Mahasiswa Berdampak Skema Pemberdayaan Masyarakat di Desa Kracak, Kabupaten Banyumas, Kamis (23/10/2025).--
BANYUMAS - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali (UNUGHA) Cilacap melaksanakan Pembukaan dan Sosialisasi Program Mahasiswa Berdampak Skema Pemberdayaan Masyarakat di Desa Kracak, Kabupaten Banyumas, Kamis (23/10/2025). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat daerah rawan bencana melalui penerapan teknologi energi terbarukan dan digital.
Program yang menjadi bagian dari Diktisaintek Berdampak tersebut mengusung tema “Penerapan Teknologi Berbasis Energi Terbarukan dan Digital untuk Meningkatkan Kapasitas Petani dan PKK Daerah Rawan Bencana.” Fokusnya, mendorong masyarakat desa agar tangguh dan mandiri dalam mengelola pertanian.
Acara yang digelar di balai pertemuan warga itu diikuti lebih dari 50 peserta, terdiri atas petani, anggota PKK, dan perwakilan pemerintah desa. Hadir Presiden Mahasiswa BEM UNUGHA Atabik Yusuf Azzuhri, Ketua Pelaksana Verry, S.T., M.Kom., serta pemateri M. Ridwan, M.Sos. dan A. Adibudin Al Halim, M.Pd.I. yang secara simbolis membuka program.
Presiden Mahasiswa Atabik Yusuf Azzuhri dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat. “Kami mahasiswa belajar membawa ilmu untuk mengubah masyarakat menjadi lebih mandiri dan berdaya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Verry, S.T., M.Kom. menjelaskan, kegiatan ini akan difokuskan pada penerapan teknologi tepat guna seperti sistem irigasi hemat energi, pemanfaatan panel surya, serta aplikasi digital untuk pemantauan lahan dan hasil panen.
Kepala Desa Kracak menyambut baik inisiatif mahasiswa yang memilih desanya sebagai lokasi kegiatan. “Kami berterima kasih kepada mahasiswa UNUGHA. Semoga program ini membawa manfaat nyata bagi petani dan ibu-ibu PKK agar dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan kearifan lokal,” ujarnya.
Pembukaan simbolis dilakukan oleh A. Adibudin Al Halim, M.Pd.I. dengan menyerahkan satu bungket padi kepada perwakilan petani desa sebagai tanda dimulainya program. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi utama oleh M. Ridwan, M.Sos., yang menjelaskan konsep energi terbarukan dan sistem digitalisasi pertanian di wilayah rawan bencana.
Kegiatan berlanjut dengan sosialisasi utama oleh M. Ridwan, M.Sos., yang memaparkan secara rinci konsep penerapan energi terbarukan dan sistem digitalisasi pertanian di wilayah rawan bencana. Dalam sesi tanya jawab, peserta aktif menanyakan cara penerapan dan perawatan alat teknologi yang akan digunakan di sawah. Sesi tersebut berlangsung interaktif dan aplikatif.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Kavadya Sysca yang menjelaskan pentingnya pelatihan pengolahan hasil pertanian.
“Pelatihan pengolahan hasil pertanian ini sangat penting karena dapat memberikan nilai ekonomi lebih bagi para petani. Selain itu, pelatihan penjualan secara daring juga perlu dilakukan agar hasil olahan pertanian dapat dipasarkan ke berbagai daerah,” ujar Kavadya.
Menjelang penutupan, peserta bersama tim BEM UNUGHA melakukan foto bersama dan survei lapangan ke area sawah yang akan menjadi lokasi uji coba penerapan teknologi energi terbarukan.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa UNUGHA berupaya menjadi agen perubahan sosial yang menghadirkan inovasi di tengah masyarakat. Kolaborasi antara akademisi dan warga diharapkan dapat menciptakan model pemberdayaan berkelanjutan, khususnya di sektor pertanian pedesaan yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

