Banner v.2

Dibayangi Pemangkasan Dana, Dinas PSDA Cilacap Fokuskan Perbaikan Prioritas

Dibayangi Pemangkasan Dana, Dinas PSDA Cilacap Fokuskan Perbaikan Prioritas

Kepala Dinas PSDA Cilacap, Hamzah Syafroedin.-RAYKA/RADARMAS-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Cilacap kini harus bergerak lebih hati-hati setelah anggarannya terkena efisiensi hingga 50 persen. Meski dihadapkan pada keterbatasan dana, upaya menjaga keberlangsungan infrastruktur irigasi tetap dilakukan, dengan strategi efisiensi, pendekatan data kelola, serta kolaborasi bersama masyarakat.

"Dengan efisiensi sebesar itu, tentu kami harus lebih selektif memilih kegiatan," kata Kepala PSDA Cilacap, Hamzah Syafroedin saat ditemui di kantornya.

Ia menjelaskan, anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dikelola instansinya terkena pengurangan cukup besar. Namun, pihaknya tak tinggal diam. 

"Kami upayakan dari sumber dana lain. Syukur Alhamdulillah dapat dana Inpres Irigasi Daerah, nilainya sama persis. Yang dihapus Rp1 miliar, kita dapat gantinya Rp1 miliar juga," ungkapnya.

BACA JUGA:Dugaan Bullying Kembali Terjadi di Cilacap, Korban Diduga Depresi hingga Meninggal

Meski demikian, kondisi irigasi di Kabupaten Cilacap masih menyisakan pekerjaan rumah yang tak kecil. Berdasarkan data terakhir, sekitar 47,6 persen jaringan irigasi dalam kondisi baik. Artinya, lebih dari separuh sisanya masih tergolong rusak atau kurang optimal.

"Ini juga karena kewenangan pengelolaan terbagi menjadi tiga, DI kabupaten, provinsi, dan pusat. Sementara perbaikan besar biasanya ditangani oleh provinsi dan pusat," jelas Hamzah.

Menghadapi keterbatasan tersebut, pihaknya mencoba pendekatan data kelola. Konsep ini menekankan penggunaan data sebagai dasar penentuan prioritas program agar anggaran yang tersedia bisa digunakan secara maksimal. 

Meski belum mampu menutupi seluruh kerusakan yang ada, lanjut Hamzah, pendekatan ini diharapkan dapat menjaga fungsi irigasi yang ada agar tetap berjalan.

BACA JUGA:Kepala Sekolah Dipanggil DPRD Cilacap Terkait Kasus Perundungan di Widarapayung Kulon

Selain pendekatan teknis, pihaknya juga mengintensifkan inovasi dan pemberdayaan masyarakat. Salah satunya melalui program Sistem Irigasi Gotong Royong Partisipatif (SiGOPAR) yang mulai diimplementasikan sejak 2024. Program ini menekankan pelibatan kelompok tani dan masyarakat secara langsung dalam kegiatan perbaikan saluran.

"Kami sudah implementasikan SiGOPAR dan akan kita intensifkan lagi ke depan. Kita ajak petani kolaborasi. Misalnya di Bantasari, kami beri stimulan Rp5 juta, mereka bisa bangun saluran irigasi lebih dari 100 meter," terang Hamzah.

Budaya gotong royong pun kembali didorong dalam upaya perbaikan jaringan. Menurutnya, pendekatan ke kelompok tani menjadi kunci keberhasilan, khususnya di tengah kondisi anggaran yang terbatas.

"Kalau kita sama-sama bergerak, dampaknya akan lebih terasa. Kita bantu sebisa mungkin, mereka juga semangat gotong royong, hasilnya luar biasa," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: