Dua Kasus Gigitan Hewan di Tegalreja, Dinas Pertanian Pastikan Bukan Rabies

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui Dinas Pertanian, terus melakukan upaya untuk mencegah penyebaran penyakit rabies di lingkungan, khususnya Kabupaten Cilacap. 

Hal ini dikarenakan adanya laporan kasus gigitan hewan penular rabies sejak bulan Maret hingga April 2025. Meski tidak teridentifikasi rabies, namun masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap hal tersebut.

Plt Kepala Dinas Pertanian Cilacap, Bambang Tujiatno mengatakan, sebelumnya warga Kelurahan Tegalreja digigit seekor kucing yang mengalami luka akibat tersiram minyak goreng. 

Sedangkan kasus kedua terjadi pada seorang anak berusia 5 tahun, digigit kera jantan yang dipelihara dalam kandang besi di salah satu rumah warga di Kelurahan Tegalreja.

BACA JUGA:Cilacap Nihil Rabies, Dinas Pertanian Masih Upayakan Pencegahan

BACA JUGA:Dispertan Cilacap Sediakan 1.000 Vaksin Cegah Rabies

"Tim dari Dinas Pertanian telah melakukan kunjungan dan penanganan lapangan pada kasus ini, hingga kini tidak menunjukkan gejala rabies, sehingga dikategorikan sebagai unsuspect rabies," katanya. 

Pihaknya telah melakukan edukasi mengenai rabies kepada warga sekitar, serta disarankan agar hewan tersebut dikembalikan ke habitat aslinya, melalui koordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

"Sebagai upaya pencegahan rabies yang lebih luas, akan dilaksanakan kegiatan vaksinasi rabies massal. Masyarakat juga kami himbau untuk melakukan vaksin rabies ke Puskeswan," katanya. 

Bambang menambahkan, setiap tahunnya, untuk mengetahui wilayah tersebut bebas rabies atau tidak, terdapat tim untuk melakukan surveilans laboratorium terhadap hewan pembawa rabies untuk dilakukan pengecekan.

"Kami berharap masyarakat bisa berpartisipasi untuk memvaksinasi hewan peliharaannya yang dapat berpotensi membawa rabies seperti anjing, kucing, dan kera agar Cilacap tetap bebas dari rabies," pungkasnya.

Sumber: