Banner v.2
Banner v.1

Filosofi Dibalik Ritual Kungkum di Kali Cawang Malam Nisfu Syaban

Filosofi Dibalik Ritual Kungkum di Kali Cawang Malam Nisfu Syaban

Warga menjalani ritual kungkum, Rabu (8/3) di Kali Cawang Desa Banjarpanepen Kecamatan Sumpiuh tepat pada bulan purnama Syaban kalender Hijriyah-Fijri Rahmawati/Radarmas-

Sehingga, dapat mempunyai titik kesabaran yang luar biasa.

BACA JUGA:Belum Tergali Optimal, Kecamatan Somagede Kemas Wisata Kendeng dan Serayu

Kungkum di dalam air sekaligus sebagai belajar untuk khusyu.

Sebab, ketika berendam maka menahan dingin dan nafas.

"Dengan kekhusyuan itu sambil berdo'a momohon kepada Allah Subhanahuwata'ala, mudah-mudahan apa yang diinginkan tercapai," terang Mujiono.

BACA JUGA: Status Gunung Dieng Kembali Normal, Jarak Aman Kawah Sileri Masih 500 Meter

Kali Cawang adalah satu-satunya sungai yang terdapat titik tepat pertemuan arus.

Mujiono menerangkan dalam istilah Jawa yaitu pethuk lima pancer.

Ritual purnamaan juga sebagai sarana untuk membersihkan diri menjelang puasa Ramadhan.

BACA JUGA:Permudah Wisatawan Bakal Maksimalkan Aplikasi Dolan Banyumas

Bersih diri lewat kungkum di Kali Cawang.

Masyarakat Desa Banjarpanepen majemuk dengan beragam latar belakang agama, adat, dan budaya.

Sehingga salah satu pendingin melalui ritual kungkum di Kali Cawang.

BACA JUGA:Tahap Tiga Pembangunan Masjid Seribu Bulan Dianggarkan Rp 3,8 Miliar

Ritual kungkum juga diikuti oleh warga dari luar Desa Banjarpanepen.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: