Filosofi Dibalik Ritual Kungkum di Kali Cawang Malam Nisfu Syaban
Warga menjalani ritual kungkum, Rabu (8/3) di Kali Cawang Desa Banjarpanepen Kecamatan Sumpiuh tepat pada bulan purnama Syaban kalender Hijriyah-Fijri Rahmawati/Radarmas-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID -Waktu menunjukan pukul 00.00 wib pada Rabu (8/3).
Bulan purnama sempurna di pertengahan malam nisfu Syaban kalender Hijriyah.
Di bawah temaram cahaya bulan, warga Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh berbondong-bondong turun ke Kali Cawang.
BACA JUGA:Membanggakan, Atlet Taekwondo Asal Banyumas Wakili Indonesia di Kancah Internasional
Laki-laki dan perempuan dari dewasa, remaja, dan ada juga anak-anak membaur di Kali Cawang.
Mereka menjalani ritual kungkum atau berendam.
Kepala Desa Banjarpanepen, Mujiono usai melakukan ritual menyampaikan, kungkum di Kali Cawang merupakan tradisi turun temurun dari leluhur.
BACA JUGA:Berbagai Obyek Wisata di Banyumas Juga Akan Ditambah Ornamen
Biasa disebut purnamaan karena tepat pada malam tanggal 15 Syaban.
Kungkum di Kali Cawang yang dihelat pada malam Nisfu Syaban mengandung filosofi.
Mujiono menjelaskan, air itu bening, dingin, dan mengalir ke bawah.
BACA JUGA:Pemkab Jamin Tak Ada Penerima RTLH Dua Kali Orang Yang Sama, Ini Penjelasannya
"Saya ingin masyarakat Desa Banjarpanepen yang hatinya selalu adem, berfikir bening dan tidak sombong," jelas Mujiono.
Kungkum di dalam air merupakan simbol latihan kesabaran bagi diri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


