Limbah Kepala Ayam Jadi Berkah Penggerak Ekonomi BUMDes Gunungjati
Pengolahan limbah kepala ayam BUMDes Gunungjati yang menjadi sumber pendapatan.-Pujud Andriastanto/Radar Banyumas-
BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kepala ayam yang jarang dilirik dan akhirnya jadi limbah, justru menjadi penggerak ekonomi bagi warga Desa Gunungjati, Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara.
Dengan kreativitas dan inovasi BUMDes Gunungjati mengolah bagian yang kerap dibuang tersebut, menjadikannya daging siap jual, bahkan telah dipasarkan hingga ke kabupaten tetangga.
Pengurus BUMDes Gunungjati, Zainal Abidin menjelaskan, usaha ini bermula dari keberadaan pabrik pengolahan daging ayam di wilayah setempat. Kepala ayam yang tidak dimanfaatkan oleh pabrik kemudian dibeli dan diolah oleh BUMDes Gunungjati.
“Kebetulan di sini ada pabrik pengolahan daging ayam, dan bagian kepala ayamnya itu tidak terpakai. Setelah kami cari tahu ternyata ada pasarnya, dan daging yang ada di sela-sela tulangnya ini bisa dijual,” ujarnya, Kamis (4/12).
BACA JUGA:Sawah di Tritih Lor dan Tritih Wetan Dilaporkan Terdampak Limbah TPA
Setibanya di rumah produksi, para pekerja langsung memisahkan daging yang masih menempel pada tulang kepala dan area kerongkongan. Proses ini membutuhkan ketelitian, karena daging yang diambil berukuran kecil, tetapi jumlahnya cukup banyak jika dikumpulkan.
“Proses ini memang harus telaten. Memisahkan sisa-sisa daging yang masih melekat di bagian leher maupun area sekitar kerongkongan. Kelihatannya memang sepele, tapi kalau diambil satu per satu, ternyata banyak juga dagingnya,” kata Zainal.
Daging yang terkumpul kemudian dibungkus per dua kilogram (kg), dan disimpan dalam freezer untuk menjaga kualitas. Produk ini diminati terutama oleh pengusaha bakso dan pentol.
“Kami menjualnya dalam kondisi beku setelah masuk freezer untuk menjaga kualitas,” lanjutnya.
BACA JUGA:BUMDes Klampok Banjarnegara Ubah Limbah Jadi Cuan, Produksi Telur Puyuh Capai 24 Kilogram per Hari
Dalam sehari, produksi daging olahan dari limbah kepala dan kerongkongan ayam dapat mencapai 350 kg. Jumlah itu terdiri dari 150 kg daging kepala dan 200 kg daging kerongkongan.
BUMDes Gunungjati membanderol produk mereka Rp 25 ribu per kg untuk daging kepala, Rp 30 ribu untuk kerongkongan, dan Rp 19 ribu untuk kulit leher.
Pasar mereka kini tidak hanya di Banjarnegara, tetapi juga merambah ke Kebumen dan Purbalingga.
“Mereka membeli ini untuk bahan pembuatan bakso dan pentol,” papar Zainal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


