Omzet Pedagang Bendera Turun Jelang HUT RI, Persaingan dengan Belanja Online Makin Terasa
Pedagang bendera yang menjajankan daganganya di sekitar ruas jalan Banjarnegara saat melayani pembeli.-Pujud Andriastanto/Radar Banyumas-
BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Jelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, pedagang musiman bendera merah putih, umbul-umbul, dan aksesori kemerdekaan mulai bermunculan di sejumlah ruas jalan Banjarnegara.
Namun, di tengah harapan untuk mendulang rezeki, para pedagang justru menghadapi kenyataan pahit, penjualan sepi, omzet menurun drastis dibanding tahun lalu.
Salah satu pedagang, Asep, warga Garut, Jawa Barat, yang membuka lapak di kawasan Semampir, mengaku sudah berjualan sejak 20 Juli 2025. Ia datang bersama istri dan kerabat, bahkan anaknya berdagang di wilayah lain seperti Kenteng dan Banjarnegara kota.
“Tahun ini lebih sepi. Omzet turun sampai 50 persen dibanding tahun kemarin,” ujar Asep, Kamis (31/7/2025).
BACA JUGA:Rutan Banjarnegara Perkuat Sistem Skrining Narkoba Warga Binaan
Ia menduga turunnya penjualan karena masyarakat belum menerima gaji, sehingga belum banyak yang membeli pernak-pernik kemerdekaan. Menurutnya, pembeli yang datang kebanyakan dari kalangan perorangan, RT/RW, dan juga kantor.
“Kalau pembelinya dari RT atau kantor, biasanya beli banyak. Itu yang kami harapkan,” imbuhnya.
Asep menjelaskan harga bendera dan umbul-umbul sangat bervariasi, tergantung ukuran, tingkat kerumitan, dan jenis sablon. Beberapa produk bahkan dijual secara berpasangan, dengan harga mulai dari Rp150 ribu hingga Rp 400 ribu per set.
Di tengah maraknya belanja online, Asep mengaku tetap optimis. Menurutnya, euforia perayaan 17 Agustus masih kuat di masyarakat, terutama di daerah-daerah.
BACA JUGA:Wabup Banjarnegara Temui Warga Purwanegara, Masalah Jalan Rusak hingga Harga Singkong Anjlok
“Masyarakat Banjarnegara masih semangat merayakan kemerdekaan. Itu jadi harapan kami, meski tren belanja online makin banyak,” katanya.
Para pedagang ini umumnya tinggal di tempat kos selama masa jualan, yang biasanya berlangsung hingga pertengahan Agustus. Beberapa dari mereka datang rutin setiap tahun dan menjadikan momentum ini sebagai ladang utama mencari penghasilan musiman.
Salah satu pembeli, Hari Prasetyo, warga Kutabanjarnegara, mengaku membeli umbul-umbul untuk dipasang di sepanjang jalan lingkungan tempat tinggalnya.
“Saya beli 20 umbul-umbul untuk mengganti yang lama. Rencananya mulai dipasang 1 Agustus,” ujar Hari.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


