4. Konflik Keluarga
Konflik dalam keluarga, seperti perceraian orang tua, ketegangan antara anggota keluarga, atau kurangnya dukungan dari orang tua, dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental pada remaja.
BACA JUGA:Komplikasi Gangguan Kesehatan Mental yang Sangat Berbahaya
BACA JUGA:Faktor-Faktor yang Menyebabkan Risiko Gangguan Kesehatan Mental
5. Isolasi Sosial
Rasa isolasi sosial atau kurangnya dukungan dari teman sebaya atau keluarga dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan pada remaja.
Perasaan kesepian atau terisolasi dapat menyebabkan perasaan putus asa dan kehilangan minat pada aktivitas yang menyenangkan.
6. Stigmatisasi terhadap Gangguan Kesehatan Mental
Stigma dan stereotip negatif terkait dengan gangguan kesehatan mental dapat menghambat remaja untuk mencari bantuan atau dukungan.
BACA JUGA:8 Ciri-ciri Kesehatan Mental yang Baik
BACA JUGA:Menjaga Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja, Kunci untuk Kesejahteraan dan Produktivitas
Rasa malu atau ketakutan akan dicap sebagai "gila" dapat mencegah remaja untuk membuka diri tentang masalah kesehatan mental mereka.
7. Genetik dan Riwayat Keluarga
Faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam munculnya gangguan kesehatan mental pada remaja.
Riwayat keluarga dengan gangguan kesehatan mental meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi serupa.
8. Kesehatan Fisik