PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyumas bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas melaksanakan focus grup discussion (FGD) statistik pertanian, Kamis (14/12/2023).
FGD tersebut digelar untuk meningkatkan kualitas data statistik pertanian, agar pembangunan sektor pertanian di Banyumas dapat terus maju.
Kepala BPS Purwokerto, Ir. Suprih Handayani mengatakan, FGD tersebut dilaksanakan untuk peningkatan kualitas data statistik pertanian, ketahanan pangan dan holtikultura di Banyumas
BACA JUGA:Rektor UMP Jadi Keynote Speaker Acara Sarasehan Pengelola Kerja Sama Perguruan Tinggi Tahun 2023
"Kalau datanya itu akurat menyajikan potret yang sebenarnya. Nanti tujuannya produksi tanaman pangan atau holtikultura dapat terus terus terpenuhi untuk kebutuhan masyarakat Banyumas, syukur-syukur bisa di ekspor ke daerah lain," katanya.
Apalagi, faktor pertanian, tanaman pangan dan holtikultura sangat mempengaruhi inflasi.
"Karena kaitan dengan inflasi, inflasi itu sangat dipengaruhi komoditas-komoditas tanaman pangan, beras cabai rawit, cabai kriting dan buah-buahan," lanjutnya.
BACA JUGA:Hingga 2023 Ini, Reaktivasi Jalur Kereta Api Masih Belum Jelas
Dengan data yang berkualitas, dapat menghasilkan kebijakan pemerintah yang tepat sasaran.
"Kedepan kalau data itu berkualitas sehingga kebijakan pemerintah itu akan tepat sasaran, meningkatkan produksi, meningkatkan kesejahteraan petani, dan ketahanan pangan di banyumas bisa terjaga," paparnya.
Menurutnya, petani yang mengusahakan tanaman pangan di Banyumas berada diurutan kedua setelah peteranakan, lalu holtikultura diurutan ketiga.
BACA JUGA:Akhirnya, Pasar Kroya Cilacap Dibongkar
"Jadi yang menggantungkan kehidupan pada sektor ini sangat banyak. Jadi itu kaitannya juga dengan ketenagakerjaan, dan juga dengan kesejahteraan petani," pungkasnya. (win)