CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Di akhir tahun 2023 ini, Pemerintah Kabupaten Cilacap terus berupaya menurunkan angka prevalensi stunting. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr Pramesti Giriana Dewi.
"Khusus desa yang sudah menjadi lokus stunting dari tahun 2019-2022 sebanyak 40 desa, diharapkan tidak terjadi penambahan kasus stunting baru kedepannya," katanya.
Dikatakan Pramesti, untuk itu perlu adanya keterlibatan semua pihak termasuk pemangku kebijakan dsri tingkat desa, puskesmas hingga kecamatan untuk berkomitmen menurunkan stunting sampai di bawah 14 persen.
"Dari 2.204 posyandu, baru 1.835 posyandu sudah memiliki antrometri kit. Memang ada kendala di lapangan termasuk SDM. Untuk itu kita perlu melakukan percepatan stunting dan wacana dalam menentukan desa lokus di tahun 2024," ujarnya.
BACA JUGA:Progres Pembangunan Eks Pasar Kroya, Cilacap Masuki Tahap Pengumuman Amdal
BACA JUGA:Ratusan Massa Buruh di Cilacap Turun ke Jalan, Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen
Berdasarkan data, pada tahun 2021, target penurunan stunting di Kabupaten Cilacap sebesar 21,1 persen belum tercapai karena prevalensi stunting masih 24,4 persen.
"Untuk mencapai 14 persen di tahun 2024, masih perlu penurunan prevalensi stunting sebesar 10,4 persen dalam 3 tahun. Target penurunan stunting per tahun sampai 2024 harus lebih besar dari 3,13 persen pertahun," kata dia. (ray)