PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Maraknya pengamen badut dan manusia silver, tak hanya terjadi di perkotaan Purwokerto saja. Di wilayah perbatasan Banyumas pun juga kerap dijumpai hal serupa.
Kasi Operasi dan Pengendalian Satpol PP Banyumas, Karyoto mengatakan diwilayah perbatasan Banyumas biasanya berasal dari daerah Jawa Barat.
"Banyak juga dari luar. Seperti dari Jawa Barat. Yaitu badut dan manusia silver, yang ada di Wangon misalnya," kata dia.
Sedangkan yang ada di daerah kota Purwokerto, biasanya mereka ber-KTP Banyumas. "Asli Banyumas, atau juga daerah sekitar seperti Purbalingga," imbuhnya.
BACA JUGA:Satpol PP dan Polisi Berhasil Amankan 17 Anak Punk dan 3 Manusia Silver
Jika berasal dari daerah lain, maka akan berkoordinasi dengan Dinsospermades Banyumas untu difasilitasi bisa balik ke daerahnya.
"Atau juga kita berkoordinasi dengan Satpol PP daerah tersebut untuk bisa dijemput," ujar dia.
Tak dipungkiri jika pengamen badut dan manusia silver masih marak. Meski sebetulnya, Satpol PP Banyumas telah rutin melaksanakan patroli.
"Patroli tetap tiap hari. Ada yang muter, ada juga yang standby di simpang untuk memantau," ujar dia.
Tak hanya soal pengamen badut dan manusia silver, beberapa kali satpol PP Banyumas juga menjumpai pengamen yang masih anak-anak.
"Untuk penanganan ini, memang harus lintas instansi. Agar kemudian bisa membentuk tim. Baik dari Satpol PP, Dinkes, Dinsospermades, serta DPPKBP3A Banyumas yang menangani anak. Sebab, kalau hanya dioperasi dan lepaskan itu percuma. Akan kembali. Perlu ada penanganan khusus," tandasnya. (mhd)