PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Mendekati puncak ibadah haji, sejumlah persiapan dilakukan tim kesehatan jamaah haji dari Kabupaten Purbalingga. Diantaranya, adalah persiapan fisik untuk menjalankan rangkaian ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Kabupaten Purbalingga dari Kloter 71 drg Hanung Wikantono menjelaskan, menjelang rangkaian ibadah haji di Armuzna jamaah haji mendapatkan edukasi kesehatan dan game kebugaran.
Hal itu, menurutnya untuk mempersiapkan fisik jamaah haji asal Kabupaten Purbalingga agar lancar dalam menjalankan rangkaian ibadah haji di Armuzna.
"Rangkaian proses ibadah haji di Armuzna menjadi fase terberat berhaji," katanya kepada Radarmas, Jumat, 23 Juni 2023.
Dia menjelaskan, tiga tempat ini sering disebut titik krusial dalam rangkaian kegiatan wajib haji. Karena di tiga tempat ini seluruh energi fisik dan mental akan terkuras.
BACA JUGA:Kasus Dugaan Korupsi APBDes Desa Sindang, Mantan Kades Divonis 5 Tahun Penjara
BACA JUGA:Sesuaikan Regulasi, Persibangga Berburu Pelatih dari Luar Kabupaten Purbalingga
"Sehingga tidak jarang jamaah jatuh sakit atau bahkan wafat. Karena kelelahan usai atau saat sedang menjalankannya," jelasnya.
Atas dasar itu, pihaknya terus mempersiapkan fisik jamaah haji, terutama yang berusia lanjut atau lansia. "Kami meminta jamaah haji untuk menghemat energi. Serta, tidak melakukan kegiatan yang tidak terlalu penting," ujarnya.
Hal itu berkaca terhadap, kasus meninggal dunianya jamaah haji di kloter 72, yang kelelahan setelah mengikuti city tour dan umroh sunah di luar ibadah wajib.
Apalagi diketahui suhu di Arab Saudi sangat panas. Yakni, mencapai 40 derajat celcius lebih. "Suhu atau cuaca yang panas juga menjadi tantangan fisik dari jamaah haji," imbuhnya.
Sebab, cuaca yang panas sangat menguras energi jamaah haji. "Edukasi ini terus kami sampaikan keada jamaah, agar ibadah haji berjalan dengan baik dan lancar," lanjutnya. (tya)