Fiyanti, Perajin Tas Kulit Asal Banyumas, Bermula dari Kulit Ular Laut, Produknya Merambah Eropa

Selasa 13-06-2023,10:16 WIB
Reporter : Mahdi Sulistyadi
Editor : Susi Dwi Apriani

IDE kadang muncul dari tempat dan situasi yang tak terduga. Seperti Fiyanti (55), seorang perajin tas kulit asal Banyumas. Bermula dari kulit ular laut, dia bisa meraup keuntungan.

MAHDI SULISTYADI, Purwokerto 

WARGA RT 1 RW 1, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas ini memulai kerajinan tas kulit sejak 10 tahun lalu. Saat itu, dia tidak sengaja melihat seorang nelayan yang mendapat ular laut, namun dibuang.

Kebetulan, sang adik sedang kuliah di Jogjakarta mengambil jurusan Teknologi Pengolahan Kulit. "Saat itu adik saya bilang, bahwa kulit ikan pari juga bisa diproses. Kulit katak juga sama bisa diproses," tuturnya.

BACA JUGA:Gaji PNS Purbalingga Bakal Naik Tahun Ini? Ini Penjelasannya

Dari obrolan itu, baru kemudian muncul ide untuk mengolah kulit ular laut. Membuat produk tas dan dompet dari kulit ular laut itu. Keunggulan dari kulit ular laut ini, adalah lebih halus teksturnya.

"Bahkan ketika disambung-sambung dengan teknik penjahitan, itu jadi tidak kelihatan sambungan," ujar dia. 

Dari proses itu, kemudian muncul ide-ide lain dengan bahan yang lain. Ia pernah mencoba eksperimen dengan kulit sapi dan juga kulit katak. Namun, konsumen jarang yang cocok dengan kulit itu. 

BACA JUGA:Batas Desa/Kelurahan di Sumpiuh Diupdate

"Yang biasanya sering dapat pesanan, kulit biawak dan ular Phyton," tuturnya.

Dia menjelaskan, kulit yang didapatkannya dari penangkaran, kemudian dilakukan proses samak. Setelah itu, baru kemudian diproses dengan jahit. 

"Tapi sebelumnya kita buat desainnya dulu. Entah itu dompet, tas, sepatu, gantungan kunci, dan sebagainya," tuturnya.

BACA JUGA:Tak Harus Nunggu Jadwal PPDB Pemerintah, SMK Swasta “Tebar Pesona” Lebih Awal

Tak sulit untuk mendapatkan bahan kulit ini, Ia mengambilnya dari penangkaran yang ada di Kalimantan dan Bengkulu. 

"Saya ambil dari penangkaran. Saya ambil limbahnya. Karena yang biasanya dipakai itu dagingnya saja. Sedangkan kulit biasanya menjadi limbah," ujar dia.

Kategori :