Konsumennya tak hanya lokal saja, sudah nasional bahkan hingga luar negeri. Menurutnya, produk yang Ia buat biasanya disenangi oleh orang dari Eropa.
"Biasanya diborong. Ketika kita ikut pameran di Jakarta. Yang sering beli itu orang dari Eropa. Selain itu, juga ada orang Turki, yang kalau sekali belanja dompet bisa sampai 10 item," katanya.
Harga produk kerajinannya dibanderol dengan harga yang bervariasi. Seperti untuk kunci mobil dikisaran Rp 100.000. Kemudian, dompet sekitar Rp 200.000, tas sedang dari kulit ular phyton sekitar Rp 1,5 juta. "Kalau biawak biasanya lebih mahal. Ular Phyton dan Biawak yang biasanya mahal," imbuhnya.
Produksinya, biasanya sesuai dengan pesanan. Atau ketika hendak mengikuti pameran. Dari usahanya ini, ada tujuh orang yang ikut "menyambung hidup" bekerja dengannya. Namun itu dulu sebelum pandemi. Kini, hanya dua orang saja.
"Bahkan dulu sebelum pandemi, bisa mendapat Rp 20 juta dalam satu bulan. Bahkan satu kali pameran. Namun pandemi, sempat vakum. Baru kemudian jalan lagi belum lama ini," tandasnya. (*)