- Bleketepe dipasang mengelilingi area pernikahan merupakan perwujudan dari penyucian kahyangan para dewa yang dinamakan Bale Katapi.
- Bale artinya tempat, sedangkan Katapi berasal dari kata Tapi yang artinya memisahkan kotoran kemudian dibuang.
- Bleketepe artinya adalah orang tua pengantin yang mengajak pasangan pengantin untuk menyucikan diri.
- Pemasangan bleketepe ini juga diiringi dengan acara pemasangan tuwuhan.
- Tuwuhan adalah wujud harapan orang tua kepada pengantin untuk bisa segera memperoleh keturunan.
- Tuwuhan terdiri dari pohon pisang raja yang buahnya sudah matang
- Pisang raja memiliki filosofi bahwa pasangan pengantin ini kelak memiliki kemakmuran dan kemuliaan seperti para raja.
2. Malam Midodareni
- Selanjutnya pada Jumat malam pukul 19:00-21:00 WIB digelar Upacara Malam Midodareni.
- Kata midodareni berasal dari bahasa Jawa ‘widodari’ alias bidadari dalam bahasa Indonesia.
- Masyarakat keturunan Jawa tradisional percaya pada malam tersebut para bidadari dari kayangan akan turun ke bumi dan menyambangi kediaman calon pengantin perempuan.
- Konon, para bidadari akan memberi wahyu yang bisa menyempurnakan dan mempercantik pengantin perempuan.
- Acara midodareni dilangsungkan pada malam hari, di mana calon pengantin laki-laki datang dan menghantarkan seserahan kepada calon pengantin perempuan.
- Pada acara ini ini, keluarga besar calon pengantin laki-laki berkunjung ke rumah calon pengantin perempuan untuk mempererat tali silaturahmi.
- Pada malam midodareni calon mempelai perempuan hanya diperbolehkan berada di dalam kamar pengantin. Calon mempelai laki-laki dilarang melihat calon istrinya di malam tersebut.
Sabtu, 10 Desember 2022