
SOMAGEDE-Inovasi ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Demikian yang dialami oleh kelompok perajin lurik di Desa Tanggeran Kecamatan Somagede.
Pengerjaan produk inovasi lurik motif doby lusi lamban. Dimulai sejak Juli lalu. Hingga September ini satu lembar kain belum rampung.
"Kurang telaten mengerjakan dan belum mahir memainkan motif," ujar Ketua Kelompok Perajin Lurik Mudiono, Rabu (7/9).
Dari panjang benang 50 meter. Dalam waktu kisaran dua bulan baru memperoleh tujuh meter bahan kain lurik. Padahal dari benang tersebut dapat menjadi 45 meter bahan kain lurik. (fij)