Akses Jalan ke Linggamas Ditutup Total
PURWOKERTO- Bupati Banyumas, Ir Achmad Husein mengapresiasi respon positif warga Desa Petir, Kecamatan Kalibagor atas rencana pelebaran akses menuju Jembatan Linggamas. Meski sebagian tanah terdampak, namun antusiasme warga cukup mendukung kegiatan tersebut.
"Mudah-mudahan keikhlasan bisa membawa barokah, karena tanah yang diikhlaskan itu nanti akan digunakan untuk kepentingan publik. Dari komunikasi saya dengan warga tadi mudah-mudahan semuanya sudah ikhlas," kata Husein kemarin.
CEK TRAMP : Bupati Banyumas Ir Achmad Husein saat berjalan di bekas jembatan KA atau biasa disebut jembatan tramp yang ada di perbatasan Desa Petir dan Pajerukan, Kecamatan Kalibagor. Di sebelah bekas jembatan itu nantinya akan dibangun jembatan baru menuju ke Jembatan Linggamas.
Tak hanya keikhlasan warga atas penggunaan tanahnya tersebut, Husein juga mengapresiasi respon masyarakat yang sangat mendukung pengembangan jalan/akses menuju Linggamas tersebut. Pasalnya, selama empat bulan pengerjaan ke depan, dipastikan aktivitas masyarakat akan terganggu. Bahkan bagi beberapa warga, hal itu bisa berdampak pada ekonomi, khususnya untuk warga yang berdagang atau jasa lainnya.
"Selama empat bulan nanti kan jalan ditutup. Jadi aktivitas pasti terganggu. Akses masyarakat juga susah. Maka dari itu akan saya kawal sampai selesai nanti. Agar semuanya bisa selesai tepat waktu," tegas dia.
Dia berpesan kepada kontraktor yang mengerjakan pelebaran jalan menuju Linggamas tersebut, khususnya untuk lebih mengutamakan tenaga kerja dari warga sekitar, sebelum mengambil tenaga kerja dari luar.
Menurutnya, pengembangan jalan Linggamas dikatakan bisa menjadi momen bagi pertumbuhan ekonomi kedepannya. Mengingat tahun 2018 mendatang bandara di Wirasaba dipastikan bisa selesai. Sehingga masyarakat bisa melihat peluang tersebut untuk mengembangkan pusat oleh-oleh atau semacamnya.
"Ini hanya ide dulu. Saya akan prioritaskan untuk dikembangkan oleh desa dan masyarakat terlebih dahulu. Kalau tidak bisa, baru nanti kita akan coba masuk untuk pengembangannya," jelas dia.
Warga Desa Petir, Sunarti mengaku sangat mendukung program pemerintah tersebut. Menurutnya, sejauh ini juga sudah dilakukan sosialisasi baik dari pihak desa, kecamatan, hingga kabupaten.
"Pancen wis mangsane (memang sudah waktunya). Saya ikut pemerintah saja, yang penting baik buat semuanya," kata dia.
Meski demikian, dia masih mempertanyakan waktu pembayaran untuk pembebasan lahan tersebut. Pasalnya, hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai hal itu.
"Sampai sekarang belum tahu kapan dibayarnya. Mungkin nanti kalau sudah mulai pelebaran," ungkapnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Banyumas, Dr Ir Irawadi CES menjelaskan pelebaran akses jalan menuju Linggamas tersebut akan dimaksimalkan selama empat bulan ke depan. Nantinya lebar jalan akan menjadi 7 meter, dengan pelebaran masing-masing satu meter ke kiri dan kanan jalan.
"Mekanismenya nanti dilakukan dengan beton. Namun saat ini masih dilakukan pelebaran jembatan yang nantinya dilewati akses tersebut. Untuk patok sudah dipasang, terutama di seluruh lahan warga yang terdampak," jelas dia.
"Untuk pembayarannya, kita upayakan sudah selesai Oktober nanti. Sekarang masih proses dulu," tambahnya.(bay)