PURWOKERTO - Coaching Clinic Tenis yang diselenggarakan oleh Kemenpora bekerjasama dengan Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) Banyumas, telah usai 14-16 Desember.
Pelti Banyumas berharap kegiatan tersebut bisa menjadi pemantik gelora Tenis di Banyumas.
Dari keterangan yang disampaikan oleh Ketua Pelti Banyumas, Ade Maman, kemarin (20/12), mayoritas dari peserta kepelatihan adalah guru olahraga.
"Dengan begitu kami sangat berharap para guru menularkan ilmu itu kepada murid-muridnya," katanya.
Ade berharap, para guru dapat mengajak muridnya untuk mulai mengenal tenis. Sebab atlet tenis di Banyumas masih sangat minim. "Padahal fasilitas enam lapangan sudah ada di Gor Satria Purwokerto," ungkapnya.
Selain guru olahraga, coaching clinic kemarin juga dihadiri berbagai elemen, seperti mahasiswa, atlet, keluarga atlet, bahkan dari luar daerah juga ada yang ikut
Ade mengatakan kendala yang dihadapi sejauh ini adalah soal anggaran. Pihaknya menyoroti anggaran yang menurutnya kurang diserap dengan maksimal.
"Tentu kami berharap anggaran yang ada dapat dimaksimalkan dengan baik untuk pembinaan bibit-bibit muda atlet Banyumas," pungkasnya. (mhd)