BOLONG: Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga mengecek kondisi di lokasi longsor Siregol, Selasa (21/6) siang. (BPBD Purbalingga untuk Radarmas)
PURBALINGGA- Hujan deras yang terjadi pada Senin (20/6) petang hingga malam kemarin, membuat ruas jalan Desa Kramat- Desa Sirau (Karangmoncol), tertutup material tanah longsor. Pasalnya bukit di sisi ruas jalan tersebut yang lebih dikenal Siregol, kembali longsor menutup sebagian ruas jalan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, Much Umar Faozi MKes menjelaskan, jalan yang sebagian tertutup longsoran, siang (21/6) sudah bisa dibuka kembali. Namun sisa material longsor masih ada yang tertinggal.
“Swadaya warga dan aparat berhasil menyingkirkan material longsor. Meski masih ada sisa, namun kendaraan roda empat dan roda dua sudah bisa melintas. Namun kami mengimbau agar pengguna jalan tetap waspada saat melintas di lokasi longsor itu,” kata Umar, Selasa (21/6) siang.
Pihaknya juga telah melakukan asesmen bencana di lokasi. Hasil asesmen diantaranya korban jiwa, kerugian materil dan jiwa terancam semua nihil. Meski demikian, potensi longsor masih bisa terjadi dan kewaspadaan tetap diutamakan.
Data BPBD Kabupaten Purbalingga, sejak akhir tahun 2021 lalu sampai pertengahan tahun ini, longsor telah melanda Siregol puluhan kali. Bahkan pernah pada kurun waktu Januari kemarin, longsor bisa melanda puluhan titik di ruas jalan yang sama, namun beda lokasi/titik longsor bukitnya.
Umar juga turun langsung mengecek kondisi beberapa titik yang pernah dilanda longsor. Lalu kondisi akses jalan paska longsor agar semua bisa diupayakan tidak ada kendala untuk aktifitas pengguna jalan.
https://radarbanyumas.co.id/hutan-diubah-jadi-kebun-kapulaga-jadi-penyebab-longsor-siregol-karangmoncol/
“Kami meminta agar saat hujan deras dengan intensitas lama, pengguna jalan lebih fokus saat melintas. Karena tidak bisa diprediksi apakah bukti akan longsor kembali atau masih kuat menahan gerusan air dari atas,” tegasnya. (amr)