Warga Cilacap Barat Gelar Tradisi Sedekah Kupat, Tradisi 500 Tahun untuk Tolak Bala

Rabu 27-08-2025,18:51 WIB
Reporter : Rynaldi Fajar Septrianto
Editor : Susi Dwi Apriani

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID – Warga di wilayah Cilacap barat, khususnya di Kecamatan Dayeuhluhur, Wanareja, dan sebagian Majenang, rutin menggelar tradisi Sedekah Kupat pada akhir bulan Safar atau yang dikenal juga sebagai Rebo Wekasan. Tahun ini, tradisi tersebut jatuh pada Rabu (27/8/2025).

Tradisi ini dianggap sebagai waktu yang sakral, dengan tujuan utama untuk menangkal marabahaya melalui tindakan sedekah. Warga secara bergotong royong membuat ketupat, lalu menggantungnya pada palang-palang bambu di perbatasan desa. Ketupat ini menjadi simbol sedekah yang bisa diambil dan dinikmati oleh siapa saja yang lewat.

Menurut budayawan Dayeuhluhur, Ceceng, tradisi Sedekah Kupat adalah kearifan lokal yang telah berusia sekitar 500 tahun. Tradisi ini dimulai untuk memperingati kedatangan pasukan dari Kerajaan Pajajaran atau Prabu Siliwangi yang kala itu membantu masyarakat Dayeuhluhur dalam peperangan.

"Dari situlah selalu menjadi peringatan bagi orang-orang Sunda yang ada di Cilacap itu untuk menggelar tradisi ini," jelas Ceceng.

BACA JUGA:Puluhan Artefak dan Cerita Lama Hidup Lagi di Pameran Cagar Budaya Cilacap

Tradisi ini berlangsung selama tiga hari. Hari pertama diisi dengan kegiatan membersihkan jalan, hari kedua warga menyiapkan dan memasak ketupat, sementara hari ketiga menjadi puncak acara dengan menggelar doa bersama.

Dalam prosesi puncak, warga membawa ketupat masing-masing dan menyantapnya bersama-sama dengan lauk pauk. Makanan tersebut juga disediakan untuk siapa saja yang kebetulan melintas.

Sedekah Kupat tahun ini dilaksanakan di 25 desa di 72 lokasi yang tersebar di tiga kecamatan. Ceceng Rusmana bersama Dinas Pariwisata Cilacap juga turut melakukan kunjungan ke beberapa lokasi, seperti di perbatasan Desa Hanum dan Desa Datar di Dayeuhluhur, festival di Desa Tambaksari Wanareja, serta di Desa Limbangan Luhur dan Desa Salebu di Majenang. (rey)

Tags :
Kategori :

Terkait