KEBUMEN – Petani di Desa Purwosari, Kecamatan Puring, mulai melaksanakan musim tanam ketiga (MT III) berkat program Irigasi Pompa (Irpom) yang menjadi bagian dari transformasi layanan pertanian dalam program ketahanan pangan nasional. Kegiatan ini ditandai dengan tanam perdana oleh Kelompok Tani Sari Tani pada Kamis (31/7).
MT III sebelumnya belum lazim dilakukan karena keterbatasan air irigasi, namun kini memungkinkan berkat dukungan pompa air dan sarana pendukung lainnya dari pemerintah. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan bantuan beras cadangan pemerintah kepada 328 penerima, masing-masing sebanyak dua sak berisi 10 kilogram.
Bupati Kebumen Hj. Lilis Nuryani hadir langsung dalam kegiatan tersebut bersama jajaran dinas terkait, Forkopimcam Puring, Kepala Desa Purwosari, mahasiswa KKN Unsoed, dan pengurus kelompok tani.
Ketua Kelompok Tani Sari Tani, Warisno, menyampaikan bahwa pelaksanaan MT III ini menjadi yang pertama bagi kelompoknya. Ia optimistis keberhasilan MT III akan memacu partisipasi petani lain di musim-musim berikutnya.
“Alhamdulillah, kelompok kami mendapatkan program Irpom sekaligus MT III. Kami berharap hasilnya memuaskan dan ke depan makin banyak petani yang ikut serta karena ini bagian dari program ketahanan pangan Presiden,” ujar Warisno.
Ia menambahkan, kelompoknya akan mengajukan bantuan alat tanam dan traktor roda empat guna menunjang kelancaran pengolahan lahan. Keterbatasan tenaga kerja dan alat membuat waktu tanam antarpetani sering kali berselisih hingga satu bulan.
Dalam pelaksanaan MT III, Kelompok Tani Sari Tani menargetkan penanaman seluas tiga hektare yang tersebar di empat titik lokasi pompa air. Jenis padi yang ditanam adalah Inpari 32 bantuan dari Dinas Pertanian dan Pangan, lengkap dengan pupuk hayati biogen.
Bupati Lilis Nuryani dalam sambutannya menegaskan bahwa MT III bukan hal mustahil meski dilakukan di musim kemarau, apalagi Pemkab Kebumen saat ini menggarap MT III di 253 hektare sawah pada 20 desa di tujuh kecamatan.
“Untuk MT III, petani mendapat bantuan benih padi lebih dari enam ton dan pupuk hayati cair lebih dari 1.500 liter,” jelasnya.
Bupati juga mendorong konsep Corporate Farming agar petani bisa bekerja lebih efisien dan memperoleh harga jual lebih baik.
“Kalau dikerjakan sendiri-sendiri hasilnya kurang maksimal. Kita dorong Corporate Farming, agar lahan digarap bersama, pakai teknologi, dan manajemennya rapi. Dengan begitu, hasil panen bisa lebih optimal dan masuk pasar besar,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Lilis juga melakukan tanam padi simbolis bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Cendrawasih, didampingi Wakil Ketua DPRD Kebumen, Kadistapang, Forkopimcam Puring, dan Kepala Desa Purwosari. (mam)